Brilio.net - Gempat dengan kekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Nusa Dua, Bali pagi ini pukul 07.18 WIB, Selasa (16/7). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang juga dirasakan sampai Banyuwangi ini tidak berpotensi tsunami.
Lewat laman resminya, BMKG menyebut lokasi gempa berada di 83 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali dengan kedalaman mencapai 68 kilometer. Sementara, koordinat titik gempa terjadi di 9,11 Lintang Selatan (LS) dan 114,54 Bujur Timur (BT).
BACA JUGA :
Heboh wanita lepas rok di kereta, alasannya tak kamu sangka
Sebelum terjadi gempa, beredar video yang menggambarkan fenomena alam di sebuah pantai di Bali. Dalam rekaman yang beredar luas di media sosial seperti Instagram, Twitter dan WhatsApp, terlihat ribuan ikan terdampar di pinggir pantai.
Dalam rekaman tersebut, warga sekitar yang menyaksikan fenomena ini saling berebut memungut ikan-ikan. Tampak masing-masing dari mereka membawa wadah dan memungut ikan-ikan sambil tertawa. Menurut akun Twitter @tohir2349, selaku salah satu akun yang memposting video itu, peristiwa ini terjadi di Pantai Batu Canggu pada Senin malam (15/7).
"Ada kejadian fenomena alam sebelum gempa terjadi, tepatnya tadi malam ada ribuan ikan terdampar di Pantai Batu No Long Ganggu Bali, Senin Malam 15 Juli 2019," tulis akun tersebut.
BACA JUGA :
Ribut dengan sang basis di panggung, Rian D'Masiv ungkap penyebabnya
Ada kejadian fenomena alam sebelum gempa terjadi, tepatnya tadi malam ada ribuan ikan terdampar di Pantai Batu No Long Ganggu Bali, Senin Malam 15 Juli 2019.#IkanTerdampar #SebelumGempa #gempa #BMKG #Bali #Jatim #Indonesia #tohir2349 pic.twitter.com/5LCnRkwwad
Cak Tohir (@tohir2349) July 16, 2019
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, perihal kabar ini, Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardi Ganggas mengungkapkan pihaknya masih melakukan pengecekan kabar tersebut. Untuk itu, ia menyatakan belum dapat memastikan benar atau tidaknya kejadian itu.
"Itu kami masih mendata lagi, belum A1. Makanya tidak berani publish," kata Ardi.
Dia menambahkan, pihaknya belum mendapatkan informasi tersebut dari masyarakat. Kabar itu ia ketahui dari rekaman video yang viral.
"Kami dapat rekaman video, tidak jernih, tidak berani berkomentar soal itu. Karena tingkat A1 tidak ada, tidak menimbulkan keresahan itu," ujar dia.