1. Home
  2. »
  3. Serius
24 Maret 2020 10:25

WHO tegaskan anak muda tak kebal dari virus Covid-19

"Virus ini membuat kamu masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuhmu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom. Dwiyana Pangesthi

Brilio.net - Belakangan ini banyak beredar kabar jika virus Corona umumnya hanya memakan korban para orang tua saja. Kabar tersebut tentunya tak lantas, membuat anak-anak muda lengah. Mereka harus tetap menerapkan waspada tinggi dan pencegahan terhadap wabah yang telah menginfeksi masyarakat dunia. Sebab baru-baru ini Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan bahwa kaum muda tidak kebal dari infeksi virus Corona penyebab Covid-19.

Hal tersebut mengingat kebanyakan peringatan lebih berfokus pada perlindungan kelompok yang rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan bawaan.

BACA JUGA :
Vitamin C sering dikaitkan cegah Corona, ini 5 faktanya


"Meskipun orang yang lebih tua adalah yang paling terdampak, orang yang lebih muda juga tidak diselamatkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip brilio.net dari liputan6.com, Selasa (24/3).

Dia menambahkan, saat ini terlihat ada penambahan kasus COVID-19 secara signifikan pada orang-orang berusia di bawah 50 tahun.

"Kamu tidak kebal. Virus ini membuat kamu masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuhmu," kata Tedros dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :
5 Kisah pasien sembuh dari virus corona, begini pengobatannya

foto: Paolo MIRANDA/AFP via liputan6.com

Dr. Antonio Pesenti, kepala unit perawatan krisis intensif di Lombardy, Italia, tempat Covid-19 paling mewabah di Eropa mengatakan, banyak kelompok usia muda yang dirawat di rumah sakit dengan gejala parah.

"Sebanyak 50 persen pasien di unit perawatan intensif kami, yang merupakan pasien terparah, berusia di atas 65 tahun. Namun, itu berarti bahwa 50 persen dari pasien kami, lebih muda di bawah 65," kata Pesenti seperti dikutip dari Sky News.

Dia menambahkan, dalam perawatan, banyak pasien berusia 20 atau 30-an tahun. Beberapa juga mengalami gejala parah seperti lansia.

Pesenti mengungkapkan, alasan Italia memiliki angka kematian yang tinggi adalah karena tingginya populasi lansia. Namun, bukan berarti kelompok usia muda juga tidak akan terkena Covid-19 atau hanya mengalami gejala ringan.

Di Italia, hampir seperempat dari sekitar 28 ribu pasien Covid-19 berusia antara 19 sampai 50 tahun.

Tedros juga mengatakan bahwa meski seseorang tidak sakit, seseorang juga bisa berkontribusi pada kehidupan orang lain.

"Pilihan yang kamu ambil tentang ke mana kamu pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain," ujarnya. Selain itu, Tedros juga berterima kasih pada kaum muda yang menyebarkan kewaspadaan, bukan virusnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags