1. Home
  2. »
  3. Sosok
2 April 2019 16:25

10 Fakta Raja Jogja Sri Sultan HB X yang berulang tahun hari ini

Sri Sultan hari ini berusia 73 tahun. Brilio.net

Brilio.net - Keluarga besar Kraton Yogyakarta tengah berbahagia. Pada hari ini, 2 April 2019, Raja sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubawana (HB) X merayakan ulang tahun yang ke-73.

Berbagai ucapan dan doa pun telah membanjiri linimasa media sosial dari warganet yang memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Sang Raja.

BACA JUGA :
Momen Sri Sultan digeber motor peserta kampanye, reaksinya bikin salut


Nah, sebagai seorang negarawan dan figur publik, ternyata ada sisi lain Sri Sultan HB X yang menarik buat kamu kepoin. Berikut 10 fakta Sri Sultan HB X seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (2/4).

1. Lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito.

BACA JUGA :
Mahkamah Konstitusi: Perempuan bisa menjadi gubernur Yogyakarta

foto: kratonjogja.id

Sri Sultan Hamengkubawa X lahir pada 2 April 1946 di Yogyakarta dengan nama lahir Bendara Raden Mas Herjuno Darpito. Setelah beranjak dewasa, ia diberi gelar KGPH Mangkubumi. Setelah diangkat sebagai putra mahkota, ia diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram.

2. Anak tertua dari lima bersaudara.

foto: istimewa

Sri Sultan Hamengkubawana X adalah anak tertua dari lima bersaudara. Keempat adiknya yaitu GBPH Joyokusumo, GBPH Hadiwinoto, GBPH Prabukusuma, dan GBPH Yudhaningrat.

3. Pernah jadi 'mahasiswa abadi'.

foto: merdeka.com

Sri Sultan HB X menempij pendidikan di fakultas hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 1965. Ia hanya aktif kuliah di semester awal, selebihnya justru lebih sibuk membantu ayahnya di Jakarta yang pada saat itu menjabat sebagai wakil presiden.

Sri Sultan HB X baru lulus dari UGM pada 1982. Itulah mengapa beliau menjuluki dirinya sebagai 'mahasiswa abadi'.

4. Nyambi kerja di Pabrik Gula Madukismo.

foto: njogja.co.id

Pada 1978, sang ayah meminta Sri Sultan HB X untuk kembali ke Yogyakarta dalam rangka menyelesaikan kuliahnya. Sekembalinya di Yogyakarta, dia juga nyambi kerja di pabrik gula Madukismo yang merupakan salah satu bisnis keluarga kraton.

5. Pernah jadi ketua alumni UGM.

foto: kagama.co

Sebagai alumni UGM, Sri Sultan HB X pernah menjadi ketua alumni UGM bernama Keluarga Alumni Unversitas Gadjah Mada (Kagama) pada tahun 2009 sampai 2014. Saat itu, ia memenangkan pemilihan ketua mengalahkan calon lainnya yakni Airlangga Hartanto yang merupakan anggota DPR RI.

6. Bertemu jodoh di warung bakmi.

foto: kratonjogja.id

Awal pertemuan Sri Sultan HB X dengan istrinya Gusti Kanjeng Ratu Hemas atau yang bernama asli Tatiek Dradjad Supriastuti terbilang unik. Mereka bertemu di sebuah warung bakmi di daerah Rotowijayan Yogyakarta. Pada akhirnya, mereka menikah pada 18 Mei 1973 di Keraton Yogyakarta.

7. Tidak punya anak laki-laki.

foto: kratonjogja.id

Sri Sultan Hamengkubawana X dikaruniai lima anak dari pernikahannya dengan GKR Hemas. Kesemua anak perempuannya yaitu GKR Pembayun, GKR Candrakirana, GKR Maduretno, GKR Hayu, dan GKR Bendara.

8. Punya gelar yang panjang.

foto: kratonjogja.id

Sri Sultan Hamengkubawana X dinobatkan sebagai Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada 7 Maret 1989. Gelar resminya cukup panjang, yakni 'Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa'.

9. Cucu-cucunya mencuri perhatian.

foto: instagram @gkrbendara

Sri Sultan HB X telah memiliki 4 cucu dari kelima anak perempuannya yang telah menikah. Beberapa cucunya tidak jarang mencuri perhatian publik. Misalnya, cucu tertuanya Gustilantika Marrel yang telah beranjak dewasa dengan penampilannya yang menarik. Selain itu, cucu dari anak bungsunya GKR Bendara, Raden Ajeng Nisaka Irdina Yudonegoro sempat mencuri perhatian karena kegemasannya ketika melakukan sungkeman.

10. Gubernur tanpa wakil.

foto: jogjaprov.sikn.go.id

Sri Sultan HB X diangkat menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada 1998 menggantikan gubernur sebelumnya, Paku Alam XIII yang wafat. Saat itu, ia memimpin DIY tanpa didampingi wakil gubenur. Ia ditetapkan kembali sebagai gubernur pada tahun 2003 didampingi Paku Alam IX sebagai wakilnya.

(yusuf harfi)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags