Brilio.net - Bos besar salah satu toko ritel modern Indonesia, Hari Darmawan ditemukan meninggal di kawasan Sungai Ciliwung, Bogor pada Sabtu (10/3) pagi. Hari ditemukan oleh salah satu warga dalam posisi mengambang dan tersangkut batu.
Sejak ditemukan pagi tadi, jenazahnya kini telah dibawa ke RSUD Ciawi oleh pihak kepolisian untuk keperluan otopsi. Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya pria kelahiran Makassar 78 tahun silam tersebut. Namun sebelum ditemukan meninggal, Hari dikabarkan hilang sejak Jumat (9/3) sore.
Nama Hari Darmawan memang tidak begitu familiar bagi sebagian orang. Padahal ia merupakan otak di balik berdirinya pusat perbelanjaan pakaian terbesar di Indonesia, Matahari Department Store dan juga taman wisata terkenal di Cisarua, Bogor, yaitu Taman Wisata Matahari (TWM).
Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (10/3), brilio.net sudah merangkum beberapa fakta tentang bos besar toko ritel Matahari, Hari Dermawan.
1. Pebisnis ulet.
Hari lahir dengan nama Tan Tjan Hok pada 27 Mei 1940 di Makassar. Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Kemudian sejak tahun 1956 ia memulai membangun usaha Matahari Department Store. Lahir dari keluarga pengusaha membuat Hari sudah terbiasa mengelola sebuah toko dan bisnis. Bahkan dengan tangan dinginnya Matahari menjadi toko ritel modern terbesar di Indonesia pada saat itu.
2. Berasal dari keluarga pengusaha.
Hari lahir dari keluarga pengusaha, di mana sang ayah, Tan A Siong merupakan pengusaha lokal di Makassar. Sejak kecil ia sudah berkutat dengan bisnis toko milik ayahnya. Pada tahun 1950-an usaha ayahnya menemui kendala dan bangkrut, kemudian Hari membantu sang ayah untuk memulai usaha dari nol.
3. Pernah menjabat Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Pada tahun 1980-an Matahari yang dikelola oleh Hari menjelma menjadi jaringan ritel terbesar di Indonesia. Hampir di setiap kota besar di Indonesia akan ditemukan cabang usaha miliknya. Selain itu, berkat kemampuannya mengelola bisnis ia pernah terpilih menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
4. Sejarah mendirikan Matahari.
Awal mulanya setelah merantau ke Jakarta, Hari bertemu dengan pemilik sebuah toko serba ada (toserba) 'Mickey Mouse' yang berada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Di tangan Hari, Mickey Mouse berkembang pesat. Semakin sukses, kemudian Hari membeli sebuah toserba terbesar di Pasar Baru yang bernama 'De Zon.' Di mana sendiri De Zon merupakan bahasa Belanda dari Matahari.
5. Pelopor ritel modern di Indonesia.
Sosok Hari dinilai sebagai seseorang yang tidak pelit ilmu dan rendah hati. Ditambah dengan keuletannya dalam berbisnis, mengantarkannya menjadi seorang pelopor ritel modern di Indonesia. Matahari Department Store menjadi bukti dan sejarah kemampuan Hari dalam membangun usaha ritel modern di Indonesia.