Brilio.net - Ratna Sarumpaet sesungguhnya sangat hebat di dunia seni drama. Ia menulis naskah serta menyutradarai film dan teater. Kesukaan Ratna di bidang seni peran bermula saat dirinya terpukau WS Rendra. Selang berapa tahun ia mendirikan grup teater dengan nama Satu Merah Panggung pada tahun 1974.
Takk cuma itu, ibu dari Atiqah Hasiholan ini, pernah mendapatkan penghargaan bergengsi melalui karya film yang disutradarainya. Film garapannya terbilang cukup banyak seperti Film Lulu (1989), FTV Balada Orang-orang Tercinta (1990) dan Rumah Untuk Mama (1991).
BACA JUGA :
Tahu Ratna bohong, Hanum Rais bela diri dengan bawa-bawa kisah Nabi
Nah, dari beberpa karyanya ada yang masih sangat diingat oleh masyarakat, lho. Berikut ulasannya dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (4/10).
1. Marsinah Menggugat.
BACA JUGA :
3 Kontroversi yang dilakukan Ratna Sarumpaet, adu mulut sampai bohong
foto: wikisastra.blogspot.com
Marsinah merupakan korban Orde Baru. Pada tahun 1993 jasad pejuang hak buruh itu ditemukan di sebuah pondok. Tak dapat diketahui siapa yang meletakkan jasad Marsinah di situ. Kepergian Marsinah masih menjadi misteri.
Ratna Sarumpaet mencoba mengangkat kisah Marsinah dalam sebuah teater dengan Judul Marsinah Menggugat. Drama teater ini menceritakan bagimana seorang Marsinah menginginkan keadilan untuk kaum buruh.
2. Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah.
foto: ratnasarumpaet.id
Ratna Sarumpaet menyuarakan HAM, melalui karyanya ini. Karya Ratna ini dipentaskan di berbagai daerah. Di antarana di Teater Arena Taman Ismail Marzuki, Jakarta (16-20 September 1994); Teater Arena ASTI, Bandung (19-20 Oktober 1994); Teater TBS, Surakarta (24-25 November 1994); dan Teater Arena Taman Ismail Marzuki, Jakarta (13-14 Desember 1994).
Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah juga diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Dr.Robyn Fallyck, dari New South Wales University, Australia dan menjadi bahan diskusi berbagai forum seminar. Pada 18 Juni 1994 didiskusikan di hadapan kelompok penulis naskah teater di Sidney, Australia, lalu pada 21 Juni 1994 kembali didiskusikan di Monas University, Melbourne, Australia, serta pada 4 Juli 1994 didiskusikan di Murdoch University, Perth, Australia.
3. Anak-anak Kegelapan.
foto: liputan6.com
Pada 8 September 2004, teater Satu Merah Panggung menggelar drama Anak-anak Kegelapan di Gedung Kesenian Jakarta. Drama ini mengisahkan bagaimana penderitaan keluarga yang tersudut oleh stigma Partai Komunis Indonesia. Drama ini bagian dari acara bertajuk Amanat untuk Presiden RI. Lewat teater ini Ratna mencoba memberikan penghargaan kepada korban peristiwa G30S/PKI yang didiskriminasi secara ekonomi, sosial dan politik.
4. Pelacur dan Presiden.
foto: istimewa
Drama ini pertama kali diangkat pada tahun 2006. Pelacur dan Presiden berbicara tentang kemiskinan, perdagangan orang, dan kejahatan seksual tentang perempuan di bawah umur. Karya Ratna ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan perempuan di Indonesia.
5. Jamilah dan Sang Presiden.
foto: filmnya-jamboe.blogspot.com
Tahun 2007, Ratna Sarumpaet menyadur naskahnya Pelacur dan Presiden ke dalam skenario film berjudul Jamilah dan Sang Presiden. Langsung disutradarai oleh dirinya sendiri dan mengajak putrinya Atiqah Hasiholan sebagai pemeran utama.
Film ini mendapat sambutan baik, dan masuk dalam ajang Academy Awards ke-82 untuk kategori film Berbahasa Asing Terbaik. Walaupun gagal masuk ke nominasi Oscar, karena kalah saing dengan film yang lainnya, film ini mendapatkan penghargaan NETPAC Award di Roma, Young Prize dan Public Prize di Prancis.