Brilio.net -Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi terpidana kasus penistaan agama yang dihukum dua tahun penjara pada 9 Mei 2017 silam. Ia pun harus menjalani hukumannya dengan mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua. Kasus yang menyeret mantan Gubernur DKI Jakarta ini bermula dari kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 27 September 2016. Di sana, dia menggelar dialog dengan masyarakat setempat, sekaligus menebar 4.000 benih ikan.
Dalam sebuah video resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Youtube, Ahok meminta agar warga tak perlu khawatir terhadap kebijakan yang diambil pemerintah jika dia tidak terpilih kembali. Ia pun menyinggung isi Surah Al Maidah ayat 51. Rupayanya kalimat tersebut menuai polemik hingga menyeretnya ke kasus hukum hingga harus mendekam di penjara.
BACA JUGA :
4 Rencana besar Ahok usai bebas, termasuk bisnis perminyakan
Selama di penjara, Ahok kerap menuliskan surat dan diunggah ke media sosial Instagram. Isi surat tersebut begitu menyayat hati. Ia menulis surat untuk para pendukungnya yang disebut Ahokers. Berikut beberapa surat yang ditulis Ahok paling berkesan, yang dilansir brilio.net dari Instagram @basukibtp, Rabu (23/1).
1.Surat ini mewakili isi hati Ahok. Ia menyampaikan mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemputnya di Mako Brimob dan pesan lainnya.
Lihat postingan ini di InstagramBACA JUGA :
5 Aktivitas Ahok usai bebas, jadi pembicara di 15 negaraSebuah kiriman dibagikan oleh Basuki T Purnama (@basukibtp) pada
3. Ahok menuliskan surat ucapan terima kasih kepada semua yang mendukung dan mendoakannya di hari ulang tahun. Ia juga meminta maaf karena tidak bisa bertemu langsung dengan para pendukungnya.
4. Selama di dalam jeruji besi, Ahok tetap memberikan semangat kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya agar mendapatkan pemimpin yang baik.
5. Isi surat Ahok ini cukup menyayat hati, dari balik jeruji besi ia memohon restu.
6. Ahok selalu mengucapkan terima kasih kepada semua pendukungnya. Di hari jadinya, ia tak bisa menemui para pendukungnya yang selalu medoakan dirinya.