1. Home
  2. »
  3. Sosok
31 Agustus 2020 21:15

9 Fakta Andi Mattalatta, pernah menggebrak meja Presiden Soekarno

Tahun ini genap 1 abad memeringati sosok pejuang dan atlet serbabisa yang disegani dunia Yani Andriansyah
Mayjen TNI (Purn) H Andi Mattalatta (foto-foto: Dok Keluarga)

Brilio.net - Nama mendiang Mayjen TNI (Purn) H Andi Mattalatta mungkin di mata anak muda saat ini tidak terlalu popular. Padahal sosok pria berdarah Bugis ini adalah salah satu tokoh pejuang kemerdekaan, sekaligus tokoh olahraga nasional yang disegani. Tak heran jika namanya disematkan pada nama stadion kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dulu bernama Stadion Mattoanging Makassar yang digagasnya.

Pria yang dilahirkan di Jampue-Kabupaten Barru, Sulsel, 1 September 1920 ini punya peran penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Ia adalah sosok paling berjasa yang merintis lahirnya Tentara Republik Indonesia (TRI) di Sulsel. Ia juga berperan penting dan aktif dalam barisan pejuang kemerdekaan Indonesia di Pulau Jawa.

BACA JUGA :
12 Wanita bergelar Pahlawan Nasional, ada dua mantan Ibu Negara


Meski terlahir sebagai anak bangsawan, namun gaya hidupnya tetap bersahaja. Ayahnya bernama Pawiseang Daeng Ngerang Arung Mangempang Petta Pandegara, Raja Barru XVII merangkap Komandan Pasukan Kerajaan Barru. Sementara ibunya, Majjajareng Daeng Kanang Petta Indo Datu Salonro, adalah putri dari Padduppa Datu Salonro Arung Ujung, Soppeng.

Andi Mattalatta adalah bangsawan yang berjuang untuk rakyat terjajah. Dia anak Raja Bugis yang rendah hati dan merakyat. Di dunia olahraga, pejuang yang wafat pada 26 Oktober 2004 di Makassar ini juga menorehkan sejarah panjang.

Nah untuk mengenang jasa Andi Matalatta, pada 1 September 2020 akan digelar bincang sejarah secara virtual bertajuk “1 Abad Mengenang Mayjen TNI (Purn) Andi Mattalatta” yang akan menampilkan sederet pembicara ternama seperti Ilmuan Militer dan Politik, Prof Dr Salim Said, Pemerhati Iptek dan Hak Asasi Perempuan, Sjamsiah Achmad, serta Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nasaruddin Umar. Bahkan hari ini dilakukan peresmian dan peluncuran patung Andi Mattalatta di Anjungan Losari Makassar.

BACA JUGA :
2 veteran Yogyakarta ini takjub lihat Jakarta, sampai terheran-heran

Sebagai gambaran mengenai sosok pejuang pemberani ini, berikut 9 fakta Andi Matalatta yang punya segudang jejak kisah unik dan menarik yang mewarnai perjalanan hidupnya yang jarang diketahui.

1. Sosok multitalenta dan atlet serbabisa

Selalu giat berlatih olahraga di manapun

Andi Matalatta dikenal sebagai sosok multitalenta dan atlet serbabisa karena menguasai ilmu bela diri mulai dari silat, kuntao, jujitsu, karate, dan tinju sekaligus. Tak hanya itu, dia juga mahir atraksi berkuda dan menembak. Dia sangat terlatih dalam cabang atletik, lari, lompat indah, senam, dan renang. Ayah mendiang penyanyi era 1980-an Andi Meriem Matalatta ini juga gemar olahraga dirgantara, seperti terbang layang dan layang gantung.

Dia juga menorehkan sederet prestasi olahraga perairan, ski air, jumping boat, dan jet ski. Bapak pencetus lahirnya olahraga ski air di Indonesia ini tercatat sebagai orang Asia pertama dan satu-satunya yang masuk “Hall of Fame” dari International Waterski & Wakeboard Federation (IWWF) pada 2013. Luar biasa!

2. Menggebrak meja Presiden Soekarno

Andi Mattalatta menjadi salah satu anak muda kebanggaan Presiden Soekarno

Andi Mattalatta adalah satu-satunya pemuda pejuang yang berani menggebrak meja Presiden Soekarno di Istana Kepresidenan Yogyakarta, 26 Januari 1946. Saat itu dia datang ke istana bersama rombongan pembawa petisi raja-raja Sulsel. Peristiwa itu terjadi secara spontan dan tanpa sadar dilakukan Andi Mattalatta ketika Presiden Soekarno bertanya soal keseriusan para raja-raja dan pemuda Sulsel yang menyatakan diri siap merdeka dan mau bergabung dalam negara Republik Indonesia.

Apakah raja-raja, pemuda dan rakyat Sulawesi Selatan sudah matang untuk merdeka?” tanya presiden.

“Kami tidak akan berada di sini, kalau belum siap untuk merdeka!” jawab Andi Mattalatta bersemangat, sambil tak sadar menggebrak meja di depan presiden.

Saya tidak marah. Saya senang melihat keberanianmu. Saya teringat waktu datang ke Makassar, pada bulan Mei 1945. Dalam pidato, saya mengajak seluruh masyarakat dan pemuda Sulawesi Selatan, untuk bersatu merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Ketika itu saya kembali ‘menantang’ para pemuda: Saya tidak perlukan satu juta pemuda. Saya tidak perlukan seribu pemuda. Saya hanya perlukan seratus pemuda yang berjiwa banteng, dan saya akan berikan bangsa Indonesia kehidupan yang layak. Dari 100 pemuda yang saya perlukan itu, salah satunya adalah kamu,” ucap Presiden Soekarno.

3. Penerima mandat penting Panglima Besar Jenderal Soedirman

Andi Matalatta memberikan arahan kepada anak buahnya

Setelah peristiwa gebrak meja, Presiden Soekarno memerintahkan Andi Matalatta menghadap Panglima Soedirman, untuk menerima petunjuk dan pengarahan. Setelah itu Andi Matalatta pamit meninggalakan istana. Selanjutnya dia mempersiapkan diri menghadap Pangliima Soedirman. Panglima Besar Jenderal Soedirman juga mengakui ke tangguhannya. Dari tangan Panglima Soedirman dia menerima mandat untuk membentuk tentara Indonesia di Sulawesi.

Segala perintah dan penugasan pentingnya, tercatat dalam buku memoar setebal 644 halaman berjudul Meniti Siri dan Harga Diri. Memoar itu ditulis sendiri oleh Andi Mattalatta di usia 80 tahun. Dia menuliskan kisah sejarah semasa hidupnya dengan baik.

4. Perintis lahirnya Tentara Republik Indonesia (TRI) di Sulsel

Andi Matalatta menjadi sosok penting lahirnya TRI di Sulsel

Menurut sejarawan militer dan ilmuan politik Indonesia, Prof Dr Salim Haji Said, Andi Mattalatta adalah pelopor lahirnya tentara Indonesia di Sulawesi Selatan sekaligus panglima pertama Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara (KDMSST).

“Tidak sedikit peran dan jasanya bagi bangsa ini. Sangat layak dirinya dianugerahi pahlawan nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia,” urai Salim Said dalam serangkaian forum seminar dan diskusi di Makassar dan Jakarta.

Beberapa tahun setelah Andi Mattalatta wafat, Salim Said, sering melontarkan imbauan ke pemerintah daerah, khususnya Kota Makassar dan Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, untuk membuat patung Andi Mattalatta dan memberi nama Jalan Andi Mattalatta di salah satu jalan raya dari kedua kota tersebut.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags