Brilio.net - Menjadi ibu rumah tangga yang harus mengurus keluarga sekaligus wanita karier tentu bukan pekerjaan mudah. Apalagi jika sudah memiliki momongan, mesti piawai mengatur waktu.
Kondisi inilah yang dihadapi entrepreneur kreator konten asal Bali, Febrian Nurvianti. Sebagai seorang wanita karier, perempuan yang akrab disapa Gegfia ini harus bisa membagi porsi waktu sebagai istri, ibu, kreator konten dan pebisnis.
BACA JUGA :
The Bassura House rilis video klip yang semangati anak muda
Sebelum menjalani kesibukan kerja, Gegfia selalu menunaikan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu seperti menyiapkan makanan dan segala macamnya. Beruntungnya, ia memiliki suami yang sangat mendukung sehingga kegiatannya berjalan dengan baik.
Bagi waktu susah-susah gampang, kadang bangun tidur itu bagi-bagi waktunya enggak gampang. Untungnya ada suami saya, bantu mau mengerti dan full support banget," katanya.
BACA JUGA :
5 Fakta HP Mentorship Project season 3, cerita rakyat jadi digital art
Beruntung sang suami cukup berpengalaman di dunia hiburan sehingga sangat membantu Gegfia dalam bekerja. Baginya, sang suami adalah mentor di belakang kesuksesannya.
Karena suami dulu di dunia entertaint jadi dia punya pengalaman. Dia yang nge-branding saya harus begini begitu. Dia juga termasuk konseptor dan fotografer kalau lagi kerja, lanjutnya.
Berikut sejumlah fakta mengenai Gegfia, kreator konten behijab yang kerap menyambangi tempat-tempat mewah nan eksotis.
1. Kreator konten travel, feysen dan lifestyle
Selain sebagai pebisnis, Gegfia saat ini berkarier sebagai konten kreator travel, fashion dan lifestyle. Ia berfokus menjadi kreator konten travel tempat-tempat luxury yang ada di Indonesia seperti hotel, resort, villa, resto dan lainnya.
2. World Muslimah 2013
Jebolan ajang World Muslimah 2013 ini menggeluti dunia kreator konten sejak tahun 2014 silam. World Muslimah merupakan kontes pageant dunia yang pesertanya khusus perempuan berhijab di seluruh dunia. Saat mengikuti ajang tersebut, Gegfia berhasil masuk 10 besar dan menyandang sebagai world muslimah favorite.
Sejak saat itu, followers dan tawaran endorse mulai berdatangan. Seiring berjalannya waktu, mulai banyak hijaber fashion bermunculan. Hanya saja, ia memperhatikan kiblat para hijabers fashion itu rata-rata sama.
Agar tak sama dengan lainnya, Gegfia ingin memberikan sesuatu yang berbeda. Dari situ muncul ide sebagai hijaber luxury place reviewer dengan style review ala Gegfia sendiri, sesuai dengan yang terpampang di akun Instagram-nya @gegfia.
3. Tampil beda
Ia menjadi kreator konten travel hijaber pertama yang fokus mereview hotel-hotel luxury dan bintang lima di Indonesia. Dalam hal fashion juga, Gegfia tampil beda dengan look yang edgy, muda dan feminin dengan ciri khas hijab turban.
Sejauh ini, Gegfia sudah mereview lebih dari 100 luxury place yang ada di Indonesia, khususnya Bali, dan negara tetangga yang ia promosikan melalui akun Instagram-nya. Ia telah bekerjasama dengan pihak hotel sejak tahun 2015.
Saya sejak 2015 itu udah kerjasama dengan hotel-hotel, villa dan resort di Bali yang masuknya, sih, luxury dan bintang lima. Sejauh ini saya udah ngunjungin banyak, lebih dari 100 tempat di seluruh Indonesia, terutama di Bali," ujarnya.
4. Alumnus Universitas Brawijaya
Sebagai seorang konten kreator travel, alumni Universitas Brawijaya ini ingin membantu memperkenalkan pada dunia tempat pariwisata dan penginapan mewah yang ada di Indonesia.
Februari lalu ada kerjasama dengan beberapa hotel untuk bantu bangkitin pariwisata. Jadi kemarin saya sebulanan di Bali full kolaborasi sama hotel-hotel untuk meningkatkan lagi pariwisata, tapi tetap dengan protokol kesehatan, jelasnya.
5. Suka duka
Sebagai seorang konten kreator profesional, tentu ia kenyang pengalaman tak enak. Ia harus menyelesaikan pekerjaanya terlebih dahulu baru bisa menikmati hidangan yang disajikan, sehingga tak jarang makanan kadang sudah tak begitu sedap disantap.
Foto panas-panasan segala macem. Tapi orang ngelihatnya enak, ya, foto-foto tapi kan ada enggak enaknya. Kadang di kolam renang itu bisa berjam-jam dari pagi sampai siang. Juga ngorbanin waktu sama keluarga. Enaknya tentu ada, kita bisa nikmatin tempat-tempat yang orang mungkin belum tentu bisa ke sana, terang ibu satu anak ini.
6. Nikmati quality time sambil bekerja
Tak jarang ia membawa buah hatinya saat bekerja agar tetap terjaga hubungan ibu dan anak. Sisa waktu setelah bekerja, ia gunakan untuk quality time bersama keluarga.
Rata-rata keluarga diajak, saya bawa pengasuh satu orang buat jagain anak saya yang masih tiga tahun. Satu hotel paling lama tiga hari itu, satu hari full untuk buat konten setelahnya baru bisa nikmatin waktu sama keluarga, lanjutnya.
7. Profesionalisme
Ia juga harus menjunjung profesionalisme meski saat bekerja ada kalanya ia bermasalah dengan sang suami. Biasanlah namanya juga kehidupan rumah tangga. Kalau sudah begitu Gegfia tetap berusaha menjaga mood agar tetap terlihat ceria di depan kamera.
Kadang lucunya, orang lihat seru ya romantis terus sama suami. Tapi ada, lho enggak enaknya. Pada saat kami bikin konten bareng, dipaksa di depan kamera kita terus smile dan menjaga mood yang bagus padahal saat itu kami lagi berantem. Ya, berantemnya enggak lama. Bagaimanapun harus profesional karena saya harus mewakili nilai hotel, paparnya.
8. Selalu memotivasi para hijaber
Bila sedang banyak kerjasama, dalam sebulan Gegfia bisa mereview 12 tempat di Bali. Sebab, Bali merupakan pulau yang dikenal secara internasional sehingga banyak penginapan yang butuh direview.
Terlebih di Pulau Dewata itu banyak kreator konten asing. Namun ia sebagai kreator konten berhijab juga bisa diterima. Jadi enggak mustahil berhijab juga bisa jadi konten kreator travel, katanya.
9. Bisnis sepatu
Selain sebagai kreator konten, perempuan kelahiran 7 Februari 1992 ini menjalankan bisnis sepatu. Dibantu suaminya, kini bisnisnya telah memiliki dua cabang di Bali dan Jakarta. Desain sepatu yang ditawarkan juga kekinian dan modern, desain yang diincar anak-anak muda hingga dewasa.
Gegfia yang notabene lahir dari keluarga pembuat sepatu, memiliki bekal mengembangkan bisnisnya. Ia menggeluti bisnis sepatu setelah lulus kuliah pada 2015. Usai menikah pada 2016, sang suami membantu di bagian manajemen sementara Gegfia bertugas sebagai PR dan desain.
"Awal bisnis itu kami perna ditipu pengrajin, dibohongi sampai rugi ratusan juga. Hingga dating pandemi Covid-19 di Bali rugi juga. Sejauh ini hambatannya lebih banyak di SDM. Tapi kami enggak putus asa karena udah tahu celahnya. Akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta dan Alhamdulillah di sini kita buka tempat produksi, pungkasnya.
Kesuksesan yang diraih Gegfia tak lepas dari kerja kerasnya bersama sang suami. Mulai dari bisnis sampai membuat konten ia lakukan bersama suaminya yang memiliki darah seni. Ia berharap kerja kerasnya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.