Brilio.net - Mau ngomong pakai Bahasa Inggris dengan cas-cis-cus alias lancar? Kuncinya cuma satu, jangan pernah takut salah dan membiasakannya setiap hari. Cara ini yang digunakan Metty Darmayanti (47), seorang ibu yang membuka tempat les di rumahnya Kampung Ambon, Jakarta Barat.
Wanita yang pernah bekerja selama 20 tahun di perusahaan asing tersebut sengaja membuka tempat les sejak tiga tahun lalu setelah dirinya terkena PHK. Ia melihat beberapa anak tetangganya merasa kesulitan dalam pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Setelah ditelusuri, ternyata kebanyakan anak-anak seusia Sekolah Dasar menganggap Bahasa Inggris itu susah banget.
Anak-anak diajarkan berani ngomong pakai bahasa Inggris langsung sama bule
BACA JUGA :
Kisah Sallyana mengembalikan senyum anak-anak penderita kanker
brilio.net/yani andryansjah
Selain itu, pola belajar di depan kelas dengan duduk rapi juga menjadi satu penyebab yang sering membuat anak-anak stres. Karena itu, Metty menerapkan pola belajar sambil bermain, tapi tetap fokus pada materi. Maka dari itu nggak jarang anak-anak didiknya belajar sambil tengkurap. Sebab, menurutnya, ilmu bisa cepat diterima saat anak-anak santai. Kalau tegang, bagaimana mau masuk pelajarannya.
"Saya lebih ke arah speaking. Banyak anak-anak yang menganggap Bahasa Inggris itu susah dan menakutkan. Pemikiran ini yang ingin saya bongkar, bahwa Bahasa Inggris itu nggak susah. Jadi intinya berani menggunakannya setiap hari," kata Metty yang ditemui brilio.net di Kawasan Museum Fatahillah, beberapa hari lalu.
Bikin bule tersenyum, mirip wawancara ya...
BACA JUGA :
18 Foto perjuangan ayah membesarkan anaknya seorang diri, terharu
brilio.net/yani andryansjah
Intinya, Metty ingin anak-anak menganggap Bahasa Inggris itu menyenangkan. Ia mengarahkan anak-anak didiknya agar berani berbicara dengan bahasa Inggris. Meski begitu ia tetap memberikan pelajaran grammar karena tuntutan kurikulum sekolah.
"Mereka harus tahu bahwa tujuan belajar bahasa itu adalah berbicara. Grammar tetap saya ajarkan dengan kisi umum dari mulai alfabet dan saya sesuaikan dengan kurikulum sekolah. Banyak anak-anak yang sebenarnya kemampuan grammar cukup bagus tapi begitu diaplikasikan di lapangan, mereka justru kurang menguasai percakapan. Itu yang saya usahakan agar sejalan antara pengetahuan grammar dan percakapan," tambahnya.
Kamu mau nanya apa dek?
brilio.net/yani andryansjah
Karena itu, setiap tiga bulan sekali Metty selalu mengajak anak-anak didiknya ke tempat yang banyak dikunjungi turis asing, seperti di Kawasan Museum Fatahillah, Jakarta Barat. Ia mengajarkan anak didiknya untuk punya keberanian berbicara Bahasa Inggris.
Jadi, jangan takut ya ngobrol pakai Bahasa Inggris supaya bisa cas-cis-cus.