Brilio.net - Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Ungkapan tersebut rupanya benar-benar mengilhami seoarang veteran Perang Dunia II untuk tetap menuntut ilmu meski sudah berusia lanjut. Dia adalah Charles Leuzzi. Dikutip dari laman Metro, Rabu (19/7), pria berusia 97 tahun asal Philadelphia, Amerika Serikat tersebut baru saja merayakan kelulusan SMA.
Charles memiliki masa lalu yang cukup kelam. Ia lahir dari keluarga yang kurang mampu. Saat masih remaja, pendidikannya di bangku SMA tidak selesai. Saat itu Charles terpaksa keluar dari sekolah pada tahun pertamanya karena harus bekerja dan membantu menghidupi keluarganya. Saat Perang Dunia II meletus, Charles mau tak mau ikut harus serta.
BACA JUGA :
7 Potret penumpang KRL baca Alquran, lihatnya adem banget
"Ayah saya hanya memiliki penghasilan USD 12 saat itu. Jumlah itu tentu tidak cukup untuk kami sekeluarga. Jadi saya mengambil pekerjaan itu. Lalu saya mendapat panggilan dan harus pergi berperang," kenangnya.
Pada saat kembali dari perang, Charles sudah terlambat untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah. Namun baru-baru ini, keluarganya memberi kejutan dengan menjadikannya lulusan kehormatan, lengkap dengan sertifikat dari SMA lamanya. Mereka mempersembahkan itu untuk Charles dan mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah.
BACA JUGA :
14 Foto masa muda 7 presiden Indonesia bersama keluarga, harmonis
"Ini luar biasa. Saya akhirnya berhasil melakukannya (lulus). Saya harus menunggu lama untuk itu," ujar Charles.
Ketika ditanya apakah berniat melanjutkan kuliah, Charles mengaku bersedia, karena saat ini ia mengaku tidak memiliki kegiatan apa-apa.
"Ini berarti segalanya. Apalagi ketika dia melihat semua temannya hadir dalam kelulusannya. Hidup hingga 97 tahun adalah anugerah. Kami senang bisa membuatnya bahagia dengan mewujudkan mimpinya," kata sang putri, Beverly Pintarelli.
Kisah hidup seorang veteran perang seperti Charles ini tentu bisa menjadi contoh buat kamu. Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari apapun di dunia ini selama positif dan nggak merugikan orang lain.