1. Home
  2. ยป
  3. Sosok
14 Januari 2024 11:00

Bingung cari kerja, mahasiswa ini ubah kecintaannya pada kucing jadi untung jutaan rupiah

Dari hobi, bisa jadi cuan untuk mencukupi kebutuhan. Ardho Aflyandri
foto: brilio.net/Ardho Aflyandri (Spanduk dari "Oneng Cat House")

Brilio.net - Mencari pekerjaan untuk menghidupi diri jelas bukanlah hal yang mudah. Di zaman yang semakin kompetitif, terkadang cari kerja menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Namun begitu, bukan berarti tidak ada sama sekali peluang, karena selalu ada kesempatan yang terkadang luput di mata banyak orang.

Kira-kira begitulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan usaha yang dilakukan oleh Ipan, panggilan akrab dari Irfandi Hafizh. Mirip dengan kebanyakan fresh graduate lainnya, mahasiswa tamatan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta ini bercerita bahwa ia mengalami kebingungan untuk mencari sumber penghasilan. Apalagi setelah dia berhenti dari pekerjaan lamanya.

BACA JUGA :
Mengintip kisah juang para mahasiswa "burung hantu", minim tidur demi cuan


Rupanya, apa yang membuatnya berhasil keluar dari kebingungan itu justru datang dari lingkungan sendiri, seekor kucing bernama Oneng. Kucing peliharaan yang dirawatnya karena merasa kesepian selama berada di perantauan itu justru menjadi inspirasi dan awal mula dari usahanya yang kini dinamakan dari kucingnya tersebut, Oneng Cat House.

foto: brilio.net/Ardho Aflyandri (Potret salah satu area Oneng Cat House)

BACA JUGA :
Kisah Nanang bangun bisnis lidah buaya, pilih resign dari pabrik kini punya PT beromzet puluhan juta

"Jadi setelah resign itu, dan namanya juga masih fresh graduate kan, bingung mau ngapain. Nah, pas itu akhirnya pengen coba istirahat gitu, jalan-jalan. Karena nggak mungkin bawa kucing, akhirnya dicarilah tempat penitipan kucing buat si Oneng ini. Jadi semacam terinspirasi gitulah dari kejadian ini, apalagi si Oneng pas dititip itu ternyata juga baik-baik saja" jelasnya.

Berangkat dari kesukaannya pada kucing dan peristiwa itu, Ipan kemudian mencoba membangun rumah kucingnya sendiri pada Oktober lalu dengan bermodalkan nekat, tabungan yang dimilikinya dari pekerjaan dahulu, serta sedikit bantuan dari orang tuanya. Dia kemudian menjadikan setengah dari rumah kontrakan yang juga disewa dengan uang tabungannya itu sebagai ruangan bagi "Oneng Cat House" tersebut.

"Ada ruangan kosong di rumah kontrakan itu, di bagian garasi dan sekitar area dapur. Inilah yang jadi tempat buat para kucing. Ya, modal dari tabungan dan bantuan ortu sedikit, awalnya cuma sekitar 3 kandang. Bikin akun Instagram @onengcathouse, promosi juga di Facebook sambil gabung grup-grup pecinta kucing. Pas udah beberapa minggu, lanjut pasang iklan gitu di Google sama Instagram juga, sama bikin lokasi di Google Maps," tuturnya saat diwawancara.

foto: brilio.net/Ardho Aflyandri (Potret stok pasir dan kandang kucing di Oneng Cat House)

Untuk membangun usahanya ini, awalnya Ipan memberikan promo "cuma-cuma" sebagai langkah membangun image baik dan menarik pelanggan. Selain itu, tidak hanya dijadikan sebagai penitipan kucing, dia juga merambah usaha sebagai reseller pasir dan makanan bagi para anabul ini. Kini dia memiliki sekitar 20 kandang kucing yang dikelola sendiri, dan berhasil mendapatkan keuntungan bersih sekitar 1,5 sampai 2 juta per bulan dari modal awal sekitar Rp 3 juta.

"Yes, jadi semacam Cat House yang all-in-one gitu. Bisa beli makanan kucing juga, pasir kucing, sampai penitipan. Jadinya juga bisa nambah omzet, plus juga memudahkan pelanggan maupun pemilik anabul pas kesini. Nggak perlu bingung cari sana-sini deh," jelasnya lebih lanjut.

foto: brilio.net/Ardho Aflyandri (Potret kucing-kucing di Oneng Cat House)

Satu hal yang menjadi penting bagi Ipan dalam usaha Cat House ini adalah bagaimana membuat kucing-kucing ini bisa berada dalam kondisi senyaman mungkin. Oleh karena itu, dirinya membuat berbagai aturan agar para pemilik anabul yang ingin menitipkan hewan peliharaan mereka menjadi tidak was-was. Selain itu, tak hanya menjaga makan, Ipan juga rutin menjaga kebersihan dan mengajak para anabul ini bermain di luar kandangnya pula.

"Jadi, merawat kucing itu ya bukan sekadar ngasih makan yang mahal saja. Kebersihan tempat harus dijaga, harus diajak main-main juga. Kalau nggak, bukan jadi safe heaven, nanti Oneng Cat House malah bikin kucing jadi sakit dan stres dong. Kadang ini yang sering terlewatkan oleh banyak orang yang suka kucing, tapi merawatnya justru asal-asalan" terangnya panjang lebar.

foto: brilio.net/Ardho Aflyandri (Potret sesi bersih-bersih di area Oneng Cat House)

Meskipun dirinya bersyukur dengan perkembangan pesat dari usahanya ini, Ipan juga mengakui bahwa dia sedikit keteteran karena harus benar-benar membagi waktunya dengan baik. Pasalnya, dia juga turut melakoni pekerjaan baru sebagai freelancer video editor. Apalagi, dia juga masih bekerja secara mandiri tanpa bantuan siapapun, sehingga menciptakan kondisi yang cukup menguras tenaga.

"Pasti capek lah. Tapi ya namanya juga hidup lah ya, jadi harus manajemen jadwal yang bagus. Kalau sekarang, pagi sampai sore itu dikhususkan buat ngurus kucing, sembari di sela-sela waktunya juga ngedit video. Sementara itu, pas malam hari sebaliknya. Sejauh ini, alhamdulillah bisa berimbang kok. Yang penting nggak lupa makan sama ngurus diri aja sih," pungkasnya sambil sedikit tertawa.

foto: brilio.net/Ardho Aflyandri (Potret kala Irfandi membersihkan kandang kucing Oneng Cat House)

Walau baru berjalan sekitar 3 bulan, sedikit kisah perjuangan dan keberhasilan Ipan dalam mendirikan Oneng Cat House ini setidaknya bisa menjadi sumber inspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya. Ini adalah bukti bahwa dengan ketekunan, keberanian, dan cinta pada apa yang dilakukan, kamu bisa mewujudkan impian bahkan dari hal-hal yang tampak sederhana sekalipun.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags