Brilio.net - Kisah memilukan seorang bocah perempuan sekarat di Henan, China ini baru-baru saja menjadi topik hangat yang diperbincangkan netizen. Bagaimana tidak? Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun bernama Wang Yue ini didiagnosis Osteopetrosis, yang tak lain merupakan penyakit mematikan di mana tulang-tulang menjadi sangat mudah patah pada di seluruh tubuh.
Seperti brilio.net lansir dari World of Buzz, Selasa (8/8), gejala penyakit langka ini seperti patah tulang, produksi sel darah rendah dan hilangnya fungsi saraf kranial. Penyakit ini juga berujung dengan kebutaan, tuli serta kelumpuhan pada saraf wajah.
BACA JUGA :
Derita sindrom langka, cewek ini keliling dunia tanpa tinggalkan rumah
Kondisi Wang Yue sendiri setiap harinya semakin memburuk. Namun ia menolak untuk menjalani pengobatan medis modern dan hanya minum tujuh mangkuk obat tradisional China setiap hari. Ini ia lakukan karena Wang Yue ingin menyimpan semua uangnya untuk adik perempuannya yang baru berusia satu tahun.
Kabar baiknya adalah orangtua Wang Yue telah menemukan sumsum tulang yang cocok serta merencakan agar kedua putrinya itu bisa menjalani transplantasi. Sayangnya, operasi transplantasi ini menelan biaya yang tak sedikit yakni hampir Rp 1 miliar dan belum biaya perawatan pascaoperasi. Sementara sang ayah sudah tak memiliki uang di rekeningnya.
Setelah selesai meminjam uang dari teman serta keluarga, sang ayah hanya bisa mendapatkan kurang dari Rp 400 juta. Menyadari hanya bisa satu orang yang bisa memiliki kesempatan untuk dioperasi, Wang Yue pun berbicara pada ayahnya. "Karena kita tidak bisa meminjam uang segitu banyak, aku akan menyerah dengan pengobatan ini. Aku punya sedikit uang tabungan di sini, bisa jadi tambahan dengan uang yang ayah pinjam untuk menyelamatkan adikku," kata Wang Yue kepada ayahnya.
BACA JUGA :
Derita penyakit langka, bayi ini ditinggal orangtuanya di rumah sakit
"Aku sudah besar, nggak masalah jika tidak menjalani pengobatan. Ini uang yang sudah aku tabung, ambil saja," kata Wang Yue seraya menyerahkan koin-koin ke ayahnya.
Ayahnya mengulurkan tangannya yang gemetar untuk menerima koin-koin saat air mata mengalir dari matanya.