Brilio.net - Duka mendalam tengah dirasakan keluarga besar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di tengah wabah Corona yang kian meluas, Presiden Jokowi harus menghadapi cobaan dengan kepergian sang ibu tercinta, Sujiatmi Notomiharjo. Sujiatmi Notomiharjo tutup usia pada Rabu (25/3).
Perempuan yang akrab disapa Eyang Noto oleh cucu-cucunya tersebut mengembuskan napas terakhir di usia 77 tahun di Solo, Jawa Tengah. Kepergian Sujiatmi Notomiharjo tentu menyisakan duka bagi Presiden Jokowi. Apalagi presiden ketujuh Indonesia tersebut dikenal dekat dengan sang bunda.
Kesedihan atas kepergian Sujiatmi Notomiharjo tak hanya dirasakan oleh Presiden Jokowi, namun sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka. Melalui akun Instagram pribadinya, suami Selvi Ananda ini mengungkapkan kesedihan atas kepergian sang eyang.
Mengunggah foto ilustrasi yang memperlihatkan momennya kedekatannya bersama sang eyang. Dalam potret tersebut, Gibran menuliskan kalimat yang menyebutkan jika kepergian sang eyang begitu cepat.
"Begitu cepat eyang pergi menghadap-Nya, saat kami membutuhkan nasihat-nasihatnya," tulis Gibran seperti dikutip brilio.net, Kamis (26/3).
BACA JUGA :
Jokowi larang menteri takziah ke Solo, demi cegah Corona
foto: Instagram/@gibran_rakabuming
Lebih lanjut, Gibran juga menuliskan caption panjang tentang sosok sang eyang. Menurut Gibran, sang eyang adalah sosok kuat dan tak pernah mau merepotkan orang lain.
Selama empat tahun merasakan sakit, ia tak pernah memperlihatkan hal tersebut pada keluarga. Eyang Noto bahkan masih sempat bepergian dengan becak sendiri.
"Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir," lanjut Gibran.
Semasa hidup, Eyang Noto juga tak pernah membebani cucu-cucunya dalam menjalankan aktivitasnya. Di usianya yang sudah kepala tujuh dan di tengah perjuangan melawan sakit, sang eyang masih rutin melakukan berpuasa dan tahajud untuk mendoakan anak dan cucunya agar menjadi orang sukses dan berguna.
Tak hanya satu, Gibran juga mengunggah foto ilustrasi yang memperlihatkan momennya saat berjalan berdampingan dengan sang eyang. Momen tersebut diambil saat Gibran mendaftar untuk pemilihan wali kota Solo. Gibran mengungkapkan jika saat ini juga sangat merasa kehilangan sang eyang. Baginya, Sujiatmi Notomiharjo adalah sosok panutan.
BACA JUGA :
5 Kisah perjuangan Sujiatmi Notomiharjo di balik kesuksesan Jokowi
foto: Instagram/@gibran_rakabuming
"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik. Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup," tambah Gibran.
Di akhir caption-nya, Gibran mengimbau untuk para pelayat untuk mendoakan sang eyang dari rumah dan tak perlu datang ke rumah. Hal tersebut sesuai kebijakan pemerintah di tengah pandemi Corona.
"Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," tutup Gibran Rakabuming Raka.