Brilio.net - Memutuskan untuk menjadi pengusaha adalah langkah besar yang membutuhkan tekad yang kuat. Seperti kisah perjuangan Isa Setyawan yang kini sukses mendirikan brand fesyen lokal.
Sebelum meraih kesuksesannya, mahasiswa tingkat akhir UPN Veteran Yogyakarta jurusan Agribisnis ini mengaku mengalami pasang surut usaha. Berbagai jenis usaha sempat dilakoni, seperti menjadi reseller pakaian, reseller pasir, jualan minuman jus, hingga sayuran hidroponik. Namun, semuanya tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
BACA JUGA :
Dari tukang piscok sampai jualan baju, pria ini sukses hingga punya rumah Rp 5 miliar di usia 23 tahun
Tak disangka pertemuan yang tidak sengaja dengan pemilik Farah Button, Sutardi justru membawanya mencapai di titik kesuksesannya saat ini. Saat ditemui brilio.net pada Jumat (29/9), Isa bercerita, saat itu dia dan teman-temannya sedang berkumpul di sebuah warung untuk membubarkan usaha hidroponik yang dijalankan bersama. "Kebetulan waktu itu ownernya Farah Button lagi belanja di warung tempat aku tuh lagi rapat sama teman-teman mencetuskan untuk bubar (usaha hidroponik)," ujar Isa.
foto: Brilio.net/Syeny Wulandari
BACA JUGA :
Bos skincare Mira Hayati selalu tampak glowing, ternyata wajah aslinya ini sampai bikin netizen kaget
Namun, saat itu tidak ada obrolan dengan Sutardi. Hanya saja, pemilik warung mengatakan bahwa orang yang tadi belanja adalah pengusaha. Baiknya lagi, pemilik warung memberikan kontak Sutardi kepada Isa agar dirinya bisa melamar kerja di Farah Button.
Isa pun kemudian melamar kerja di di Farah Button dan menjadi kurir pakaian. Atas kegigihannya bekerja, dia berhasil memegang posisi General Affair.
Lalu, Isa didorong oleh bosnya untuk memulai usaha sendiri. "Saya ingat kalimat utama dari mas Suta 'kalian kalau kerja jangan lama-lama, dua tiga tahun harus out dari sini, kalian harus punya bisnis sendiri'," kata Isa menirukan ucapan Sutardi.
foto: Brilio.net/Syeny Wulandari
Keberanian pria kelahiran 1998 ini untuk memulai usaha muncul pada tahun 2022. Tidak mendapatkan banyak privilage dari orang tua, Isa pun harus bekerja sambil kuliah.
Saat awal memulai bisnis tak dipungkiri dirinya mengalami kendala di modal. Pendapatannya saat itu masih minim.
Lewat merk Gorilland, Isa membuat produk kaus pria yang didesain sendiri. Kaus tanktop khusus pria ini menjadi produk pertama Isa.
"Aku pertama bikin cuman ini, dan dengan modal belanjanya Rp 8,5 juta terus sama ongkos jahit sekitar 11 juta sekian," terangnya.
Isa mengatakan, saat itu modalnya Rp 7 juta. Sementara Rp 1,5 juta ia kasbon dari sang bos, Sutardi.
foto: Brilio.net/Syeny Wulandari
Dari awalnya hanya titip jual di gerai Farah Button, kini Isa sudah berhasil membuat satu stand pameran sendiri di Kota Tegal Jawa Tengah. Dia pun telah berhenti bekerja dari Farah Button sejak 30 Juni 2023 lalu.