Brilio.net - Laporan Koalisi Bebas Kanker Serviks tahun 2013 menyebutkan bahwa setiap tahun, kanker serviks membunuh sekitar 72.000 perempuan di India. Hal ini dikarenakan praktik sanitasi dan kebersihan yang buruk.
Maya Vishwakarma, seorang aktivis pemerhati perempuan di India sekaligus pendiri Sukarma Foundation misalnya. Sampai usia 26 tahun mengaku mengenakan kain bekas untuk membalut siklus menstruasinya. Maya bukan satu-satunya, banyak gadis India yang berbuat hal serupa.
Seperti dirilis brilio.net dari Wittyfeed, para remaja perempuan di desa-desa menggunakan sobekan kain, pakaian tua, bahkan ekstremnya ada yang memanfaatkan surat kabar, sekam, dan daun kering ketika memasuki periode menstruasi. Beberapa hanya mengalami infeksi, tetapi yang lain menderita kanker rahim. Keadaan ini juga dapat menyebabkan kematian saat melahirkan.
Studi oleh A.C. Nielson bekerjasama dengan Plan India mengungkapkan, hanya 12 persen dari total 355 juta wanita India yang menggunakan pembalut mengalami menstruasi.
Maya berencana memperbaiki keadaan ini. Dia bekerjasama untuk mengoptimalkan mesin produksi pembalut rancangan pria bernama Arunachalam Muruganantham atau kerap disapa Pad Man.
Berikut ini karakteristik mesin rancangan Pad Man yang bernama Shri, seperti dirilis dari Wittyfeed, Selasa (23/5):
1. Mesin manufaktur sederhana ini berbasis di Narsinghpur, Madhya Pradesh (India). Mesin ini tidak hanya mengonsumsi daya yang lebih kecil dan terjangkau, tapi juga memproduksi produk ramah lingkungan (biodegradable).
BACA JUGA :
15 Penemuan cerdas banget ini mudahkan kamu nikmati makanan
2. Biaya pembuatan mesin kecil ini sekitar Rs tiga lakh (Rs 300.000) atau sekitar Rp 61 juta. Sebagai perbandingan, biaya pengadaan mesin yang digunakan perusahaan sebesar Rs 75 lakh (Rs 7.500.000) atau sekitar Rp 1,5 miliar.
3. Warga sekitar terutama yang miskin dan pengangguran diberdayakan. Mereka akan dilatih sebelum dipekerjakan.
BACA JUGA :
13 Potret unik ini bukti orang Asia kreatifnya nggak nanggung
4. Mereka ditarget mampu memproduksi hingga total 120 pembalut per jam. Dalam satu bulan diproduksi sebanyak 50.000 lembar.
5. Biaya mesin yang murah membuat produknya terjangkau bagi masyarakat miskin. Satuannya dijual sebesar Rs 2,5.
6. Jika dalam sebulan seorang membutuhkan empat pembalut, maka diperkirakan mesin ini akan menjangkau sebanyak 12.500 wanita India tiap bulan.
7. Setelah mesin milik Pad Man bekerja, sekitar 2,5 juta perempuan beralih dari menggunakan kain tak higienis menuju pembalut.
8. Pad Man, telah diberikan pengakuan sebagai penemu mesin ini. Namanya terpampang di Time Magazine sebagai 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia pada 2014. Sejajar dengan Narendra Modi, Arundhati Roy, Barack Obama, Serena Williams, Beyonce. Pada tahun 2016, dia mendapatkan Padma Shri, yaitu penghargaan tertinggi oleh Pemerintah India kepada warga sipil.