Brilio.net - Meski terlahir di Jakarta, Nur Rahma Asri Saraswati justru memilih tinggal di sebuah desa di Yogyakarta. Lulusan Teknik Kimia Universitas Teknologi Malaysia ini giat membangun pertanian yang sehat, tidak tergantug kepada pupuk kimia.
Wanita kelahiran 19 Maret 1988 bersama suaminya, Andika Mahardika yang lulusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro ini memutuskan tinggal di Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Sleman sejak dua tahun lalu. Bersama teman-temannya, pasangan ini mendirikan Agradaya, sebuah usaha berbasis komunitas di bidang pertanian.
BACA JUGA :
Ibrohim Elhaq, cowok ganteng saingan imam bersuara merdu dari ITB
Mereka aktif melibatkan perempuan-perempuan desa di daerah Sendangrejo. Komunitas Agradaya mengajak petani dan khususnya perempuan-perempuan desa untuk cinta lingkungan sekaligus mengolah hasil pertanian yang sehat. "Dari pertanian yang sehat inilah, nanti akan menjadi makanan yang sehat pula," terang Asri.
Kegiatan Asri saat sharing tentang kegiatannya
BACA JUGA :
Ingat Steve Harvey? Kisah hidupnya sebelum sukses bikin kamu terenyuh!
Asri mendampingi perempuan-perempuan desa mengolah hasil pertanian yang sehat serta memberi arahan untuk berwirausaha. Dengan Agradaya, ia juga berusaha meminilisir penggunakan bahan kimia untuk pertanian. Dari usaha ini hasilnya nanti bisa dibagi sesama anggota komunitas dan yang pasti para ibu petani bisa membantu perekonomian keluarga mereka.
Selain pendampingan kepada petani, Agradaya juga melakukan pendampingan pada hasil pertanian. Mereka mendampingi ibu-ibu rumah tangga untuk membuat emping melinjo. Bahan baku mereka sediakan, begitu juga bantuan pada alat yang dibutuhkan untuk membuat emping. Jasa membuat emping mereka hargai Rp 7.000/kg. Awalnya yang terlibat hanya satu orang ibu rumah tangga, kini telah menjangkau belasan orang. Emping hasil perempuan desa itu kini sudah menembus pasar ekspor. Permintaan tak tanggung tanggung, mencapai 1 ton/bulan.
Bersama tim di Agradaya
Menghadapi warga desa memang bukan hal yang mudah. Asri pun butuh pendekatan serta pengarahan yang baik. "Petani di desa baru akan percaya setelah terbukti pelaksanaannya," tutur Asri. Jadi nggak bisa sembarangan ngobrol atau hanya bicara saja. Para petani ini sangat cerdas dan kritis. Oleh karena itu di awal-awal, Asri selalu mengajak dan melibatkan para petani untuk setiap kegiatan maupun program yang dikembangkan. Hasilnya, saat ini warga mulai sadar akan pertanian yang sehat, serta komunitas Agradaya ini sering menjadi rujukan komunitas pertanian lainnya untu sharing ilmu.