1. Home
  2. ยป
  3. Sosok
19 Desember 2023 04:45

Drop out kuliah, pria ini rangkai motor bekas jadi robot Transformers laku hingga mancanegara

Satu robot laku hingga ratusan juta rupiah. Ferra Listianti

Brilio.net - Siapa yang tak kenal Transformers? Sekelompok robot raksasa yang berasal dari luar angkasa ini menjadi salah satu kisah epik yang menyita perhatian banyak penggemar film. Namun, selama ini kita hanya melihat robot Transformers dalam sebuah kisah di film layar lebar. Pernahkah kamu melihat robot berukuran besar ini memang benar-benar nyata?

Seorang seniman asal Bantul bernama Eri Sudarmono, berhasil menciptakan replika robot terlihat selayaknya robot dari karakter film Transformers. Menariknya, dia menggunakan bahan baku pembuatan replika robot dari limbah motor bekas. Dia menjadikan sepeda motor rosokan yang sering dianggap sebagai besi tua jadi karya seni senilai puluhan juta rupiah.

BACA JUGA :
Kisah pesantren tunarungu, mendidik santri menjadi penghapal Alquran dengan bahasa isyarat


Saat diperlihatkan replika robot buatannya, sekilas terlihat seperti karakter di film-film Transformers, seperti Bumblebee, Optimus Prime, Megatron dan beberapa lainnya. Namun, saat diperhatikan lebih detail, penampakan tangki pada telapak kaki, rangka motor pada lengan, dan keberadaan gir beserta tromol di badan robot menjadi penanda jika robot buatan Eri ini memang berbahan baku sepeda motor bekas.

Berkesenian sejak sekolah.

Mengenal lebih jauh sosok Eri Sudarmono, kehidupan berkeseniannya sudah dipelajari sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta. Usai lulus dari SMSR, Eri sempat melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia (ISI) jurusan seni kriya. Sayangnya, dia hanya bertahan 3 tahun dan memilih berhenti tidak melanjutkan perkuliahan.

"Saya melanjutkan di ISI selama 3 tahun dan tidak sampai selesai," katanya, saat dihubungi brilio.net pada Selasa (12/12).

BACA JUGA :
Bertemu sejak di panti asuhan, 9 potret persahabatan dua kakek di panti jompo ini bikin trenyuh

Saat berhenti kuliah, Eri mengasah kemampuan dengan melukis. Dia kerap mengerjakan proyek-proyek lukisan dan melayani pesanan dari luar kota hingga luar negeri. Dia juga mengerjakan dekorasi untuk event-event besar di hotel dan mal-mal di Yogyakarta.

Berawal dari keinginan pelanggan lukisan.

Ketika pandemi Covid-19 menghantam sejak 2021, lukisan dan dekorasi yang kerap Eri bikin sempat lesu. Dia lantas memutuskan banting setir menjadi pembuat replika robot. Keinginan ini muncul ketika salah salah satu pelanggan lukisannya meminta untuk dibuatkan patung dari besi. Dari sinilah semua bermula.

"Awalnya dari pelanggan lukisan saya yang menginginkan patung terbuat dari besi. Waktu itu di masa pandemi Covid 19," ucap Eri Sudarmono, Selasa (12/12).

Eri pertama kali mengerjakan replika robot dari pesanan pelanggan lukisannya di China. Dia menyanggupi permintaan tersebut dan berlanjut hingga kini. Di awal pembuatan, Eri menggunakan besi bekas motor Yamaha untuk dijadikan replika robot yang ia beri nama Outo Lube.

foto: Brilio.net/Ferra Listianti

"Robot pertama saya beri nama Outo Lube, karena ada stikernya di motor Yamaha 75 yang pertama saya dapatkan. Ukuran replika robot 2,5 meter," ujarnya.

Keyakinan Eri mengerjakan replika robot semakin besar karena dia memahami bahan bakunya. Disebutkan, jika pria asli Kauman, Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul ini memiliki hobi bermotor. Dari situlah kreativitasnya tercetus. Dia menggabungkan hobi dan ilmu seni kriya menjadi sebuah karya replika robot berbahan dasar motor bekas.

"Karena setelah saya survey di tempat pengepul rosok terdapat motor yang tak layak pakai dan saya hobby dengan motor jadul 70-an," tambahnya.

Dia memilih motor bekas sebagai bahan utama membuat replika selain karena hobi juga lantaran rongsokan kendaraan roda dua di Yogyakarta cukup melimpah dan mudah didapatkan. Eri biasa mendapatkan bahan baku melalui pengepul rongsokan maupun membeli secara perorangan.

"Biasa membeli di tempat pengepul rongsok sama beli di rumahan motor yang udah nggak dipakai lagi," ucapnya.

Banyak dilirik pelanggan luar negeri.

Eri Sudarmono pun tak menyangka jika replika robot Transformers hasil kreasinya telah mengubah banyak hal dalam hidupnya. Hasil kreasinya bahkan telah dilirik pelanggan dari luar kota hingga luar negeri. Selain China, robot Transformers bikinan Eri juga sudah dikirim ke Jerman hingga Korea.

foto: Brilio.net/Ferra Listianti

"Saya ekspor ke Jerman, China, Korea, dan lokal di luar Jawa," ungkapnya.

Untuk membuat satu replika robot, Eri membutuhkan kurang lebih lima unit sepeda motor bekas. Mengenai harganya pun cukup beragam, mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 150 juta tergantung tingkat kerumitannya.

"Berkisar Rp 30 juta sampai Rp 150 juta dengan ketinggian 3 meter," ujarnya.

Tak lulus kuliah bukan penghalang.

Kendati tak berhasil menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan, Eri membuktikan jika kerja kerasnya berbuah manis. Kini, ia memiliki ruang workshop bernama ER Studio Art yang berada di rumahnya. Tak sampai disitu saja, Eri juga mampu membuka lapangan pekerjaan untuk tetangga sekitar rumahnya. Saat ini, Eri memiliki 10 tim kerja yang hebat untuk membantu menyelesaikan pembuatan robot Transformers.

"Masyarakat sekitar sangat mendukung. Saya dibantu sekitar 10 karyawan yang kebanyakan di sekitar workshop," terangnya.

Pengerjaan tiap replika memakan waktu antara 1 sampai 1,5 bulan. Sejak tahun 2021 hingga saat ini, pria yang akan menginjak usia setengah abad ini telah mengerjakan 250 replika robot Transformers.

"Untuk pengerjaan selama 1,5 bulan dengan 2 karyawan untuk 1 robot tinggi 3 meter. Saat ini sudah ada 250 replika yang dibuat," imbuhnya.

Selain replika robot berbentuk manusia, Eri juga mendapatkan pesanan replika robot berbentuk anjing, gajah, maupun kuda. Pemesanan terakhir yang di ekspor ke Jerman, Eri mengerjakan replika motor gede lengkap dengan knalpot dan ban yang terbuat dari besi bekas.

foto: Brilio.net/Ferra Listianti

Menawarkan lewat koneksi.

Eri awalnya tidak menawarkan replika robot secara langsung, hanya melalui koneksi pembeli lukisannya dulu. Namun kini, melalui media sosial Instagram @eri_studio_art, dia memajang hasil karyanya. Terlihat dari unggahannya, Eri tak hanya membuat beragam replika bentuk lain yang tak kalah menawan.

Limbah motor bekas itu berhasil disulap menjadi bentuk kuda, kalajengking, gajah, laba-laba, orang mengayuh sepeda, dan beberapa yang lain. Jika ingin membeli replika robot Transformers buatannya pun harus antri. Ia bahkan, kerap menolak permintaan karena banyaknya pemesan.

foto: Brilio.net/Ferra Listianti

"Sering karena saya sesuaikan dengan deadlinenya," terang Eri.

Di saat waktu luang ketika tak ada orderan robot, Eri menyempatkan diri menuangkan gagasannya dalam lukisan. Lukisan-lukisan tersebut dia tawarkan pada kolektor dan pembeli, baik dalam negeri maupun luar negeri. Di ruang workshop ER Studio Art, terpajang beberapa lukisan yang pernah dia buat. Juga motor-motor klasik yang menjadi bahan utama pembuatan replika robot Transformers.

Selanjutnya, Eri berencana untuk membuat robot yang bisa bergerak. Namun, proses menuju ke arah tersebut masih cukup panjang. Ia masih perlu mematangkan lagi mengenai desain dan mekanisme agar replika robot tersebut bisa bergerak dengan baik.

"Ingin membuat robot yang bisa digerakkan atau berjalan hanya dengan menggunakan limbah motor," tandasnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags