Brilio.net - Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis, (5/9) pukul 03.50 WIB pagi. Faisal mengembuskan nafas terakhir di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan dalam usia 64 tahun.
Kabar meninggalnya Faisal Basri juga telah dibenarkan teman Faisal yang juga Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri lewat akun media sosial X.
BACA JUGA :
Hampir sebulan di RS Sardjito, ini 7 fakta jenazah Zhang Zhi Jie pebulutangkis China belum diambil
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah meninggal dunia kawan, senior dan guru saya Bang Faisal Basri. Kehilangan besar buat negeri ini, tulis Chatib lewat akun X @ChatibBasri.
Semasa hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai salah satu ekonom terkemuka yang banyak berkontribusi dalam dunia ekonomi Indonesia. Di sepanjang kariernya, ia tak hanya dikenal karena pemikiran kritisnya terhadap perekonomian nasional, tetapi juga karena kepeduliannya terhadap isu-isu kebijakan publik yang menyentuh hajat hidup orang banyak.
Lebih lengkapnya, berikut rekam jejak Faisal Basrio sebagaimana brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/9).
BACA JUGA :
Jennifer Coppen simpan abu jenazah Dali Wassink di tempat spesial, ingin bawa sang suami ke mana pun
1. Faisal Basri menjadi salah satu pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), lembaga think tank yang ia aktifkan dari 1995 hingga 2000 untuk memberikan analisis ekonomi independen.
foto: Instagram/@indef_official
2. Di tahun 1985-1987, Faisal Basri bergabung dalam Tim Perkembangan Perekonomian Dunia di bawah Menteri Koordinator Bidang EKUIN. Pada tahun 2000, ia juga menjadi anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden.
3. Tahun 2014, Faisal Basri diangkat menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk memperbaiki transparansi sektor minyak dan gas, serta memberantas mafia migas.
foto: Instagram/@arudyhabida
4. Selama 6 bulan, Faisal memimpin tim yang bertugas mengkaji sektor hulu migas, memberikan rekomendasi untuk mencegah praktik mafia dan memperbaiki tata kelola energi.
5. Sempat menjajal dalam kontestasi politik, pria kelahiran 6 November 1959 ini ikut mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2012 melalui jalur independen bersama Biem Benyamin, namun gagal melaju ke putaran kedua.
6. Sepanjang kariernya, Faisal dikenal sebagai ekonom yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, sering mengkritisi langkah-langkah yang dianggap merugikan ekonomi rakyat.
foto: Instagram/@ChatibBasri
7. Faisal Basri merupakan salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (Mara), organisasi yang kemudian menjadi cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).
8. Faisal turut serta sebagai ahli dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, di mana ia mengkritik pemerintah karena dinilai memanfaatkan bantuan sosial untuk kepentingan politik.
foto: Instagram/@utankayuteater
9. Faisal Basri juga mengecam pemerintah yang dianggap memanfaatkan narasi El Nino untuk kepentingan elektoral, dengan meningkatkan impor beras meski data tidak menunjukkan penurunan signifikan pada produksi pangan.