Brilio.net - Sinta Alvianti, mahasiswa Universitas Lampung, akan diundang mengikuti konferensi internasional di Jepang atas keberhasilan karya ilmiahnya mengubah atau memproses air laut menjadi sumber listrik. Sinta yang berasal dari Kabupaten Lampung Tengah, bersama dua mahasiswa lainnya, yakni Toni Chanigia dan Arina Umu Kamili akan mengikuti Konferensi Hokkaido-Indonesian Student Association Scientific (HISAS) di Universitas Hokkaido Jepang, Maret mendatang.
Alumnus SMAN 1 Kotagajah, Lampung Tengah mengaku penelitiannya dilakukan karena terinspirasi oleh masih banyaknya wilayah di Lampung yang masih kekurangan sumber listrik, khususnya di wilayah pesisir pantai. Lampung memiliki potensi laut yang melimpah dan alat buatannya tersebut dinilai menjadi solusi untuk menciptakan sumber listrik di wilayah pesisir.
BACA JUGA :
14 Orang ini berstatus mahasiswa sebelum berusia 13 tahun
"Kami ambil contoh di Lampung Barat, Pesawaran atau Pesisir Barat, masih banyak daerah yang kekurangan listrik. Padahal wilayah tersebut memiliki sumber air laut yang melimpah, kenapa tidak dimanfaatkan? Dengan alat ini air laut bisa diubah menjadi tenaga listrik, sehingga kebutuhan listrik warga dapat terpenuhi," jelasnya, Rabu (25/1).
Penemuannya tersebut saat ini baru dalam bentuk prototipe dengan mengujicobakan air laut sebanyak 200 mililiter dan 40 elektroda. Hasilnya, lanjut mahasiswa Semester 3 ini, dapat memproduksi listrik sebesar 32,8 volt.
"Proses pembakaran pada alat ini secara otomatis akan mengubah kandungan garam pada air laut menjadi sumber energi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia," ujarnya dikutip Antara.
BACA JUGA :
5 Desain stadion Piala Dunia 2026 rancangan mahasiswa ITS
"Sejauh ini baru prototipe, dan ini akan kami presentasikan di Jepang. Saya percaya ini menjadi inovasi yang akan menjawab permasalahan listrik di Lampung, terutama di wilayah-wilayah pesisir. Alat ini juga mudah diaplikasikan," tambah perempuan kelahiran 1997 ini.