Brilio.net - Nama Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali memang sudah nggak asing lagi. Maklum, pendiri Rumah Perubahan ini dikenal sebagai sosok cerdas yang gaul. Nggak cuma di kalangan orang tua, Rhenald juga sangat dekat dengan kehidupan anak-anak muda.
Buktinya, pria kelahiran Jakarta 13 Agustus 1960 ini memiliki program RK Mentee. Itu lho, program mentorship yang diinisiasi Rumah Perubahan untuk mengembangkan kemampuan anak-anak muda agar bisa membuat perubahan. Tentu saja yang positif ya.
BACA JUGA :
7 Kisah unik mahasiswa yang pergi keluar negeri sendirian, kayak apa?
Kepiawaian Rhenald dalam dunia manajemen dan bisnis juga nggak diragukan. Bukan hanya di dalam negeri tapi dunia internasional. Terbukti, baru-baru ini Rhenald kembali masuk dalam daftar guru manajemen dunia, World's Top 30 Management Professionals for 2018 yang dirilis lembaga riset The Global Gurus pada Juni 2018.
Oh iya, penetapan World's Top 30 Global Gurus didasarkan atas tujuh parameter yaitu opini publik (30%), orisinalitas ide (30%), dampak yang dirasakan masyarakat atas ide-ide yang dimiliki (10%), kegunaan ide (10%), jumlah publikasi dan karya ilmiah (5%), dan presentation style & Guru Factor (15%).
BACA JUGA :
Buku ini ungkap tanda-tanda lahirnya zaman baru, bikin penasaran saja
Dalam daftar ini, Rhenald disejajarkan dengan para dewa manajemen kelas dunia seperti Daniel Pink (Northwestern University, Amerika Serikat/AS), Daniel Goleman (Rutgers University, AS), Philip Kotler (Kellogg School of Management, Northwestern University, AS) dan John P Kotter (Harvard Business School, AS).
Rhenald Khasali adalah seorang akademisi dan praktisi bisnis. Dia adalah seorang profesor yang dihormati di Fakultas Ekonomi UI dan Ketua Fakultas Manajemen Pascasarjana Fakultas Ekonomi UI. Sebagai seorang profesor dia memegang PhD dari University of Illinois dan cukup produktif dalam menghasilkan tulisan, tulis keterangan resmi The Global Gurus seperti dilansir laman resminya.
Rhenald menduduki posisi ke-22, naik delapan peringkat dibanding tahun lalu yang menempati posisi ke-30. Hebatnya lagi, Rhenald satu-satunya tokoh manajemen yang mewakili Indonesia. Keren kan?
Saya percaya di era disruptif ini semua orang Indonesia punya kesempatan yang sama dengan tokoh-tokoh dunia untuk berkarya dengan baik. Namun untuk menjadi lebih baik kita perlu dukungan dari orang-orang hebat yang ada di samping kita yang setia memberikan yang terbaik, ujar Rhenald kepada Brilio.net, Selasa (26/6/2018).
Pencapaian ini bukan sekadar prestasi Rhenald semata lho. Tapi ini sekaligus menjadi pembuktian pengakuan dunia terhadap dunia pendidikan Indonesia.
Sosok yang kental dengan slogan Change ini memang selalu berpikir out of the box dan disruptif. Rhenald selalu terusik dengan perubahan yang dinamis. Pria yang dinobatkan sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen UI pada 4 Juli 2009 ini selalu berupaya mencari jalan keluar dan memberikan alternatif bagi dunia usaha, birokrasi dan pembangunan.
Kita perlu banyak melakukan transformasi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Transformasi adalah mengubah cara pandang, perilaku, kata Rhenald.
Nah ia berpesan, di era globalisasi seperti sekarang mesti dimanfaatkan anak-anak muda Indonesia untuk bersaing. Sebab, persaingan global bukanlah sebuah ancaman. Tapi sebaliknya mesti dipandang sebagai sebagai kesempatan untuk meraih cakrawala yang lebih luas.
Globalisasi juga mesti dilihat sebagai peluang ekonomi efisiensi (sharing economy) dan kolaborasi optimal untuk menciptakan produk maupun pelayanan menjadi lebih baik. Karena itu ia berharap anak-anak muda harus selalu berpikiran positif.
Jadi berhenti melakukan sebaran-sebaran atau berita yang tak penting. Sebab orang-orang yang terlibat dalam sebaran-sebaran sampah itu tak akan bisa menghasilkan karya untuk bangsanya, tegasnya.
Rhenald yang meraih gelar profesor dari UI pada 2009 dan gelar PhD dari University of Illinois, selama ini juga dikenal sebagai sosok yang kerap bicara perubahan. Tak heran jika ia menginisiasi berdirinya Rumah Perubahan, lembaga training center yang telah menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian.
Rhenald juga dikenal sebagai tokoh yang banyak menuangkan ide-ide segar lewat berbagai buku seperti Sembilan Fenomena Bisnis (1997), Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting dan Positioning (1998), Sembari Minum Kopi Politiking di Panggung Bisnis. Sukses Melakukan Presentasi (2001), Change! (2005), Recode Your Change DNA (2007), Mutasi DNA Powerhouse (2008), Wirausaha Muda Mandiri (2010), Myelin: Mobilisasi Intengibles sebagai Kekuatan Perubahan (2010). Cracking Zone (2011 dan 2012), Self Driving: Menjadi Driver atau Passenger (2014).
Salut buat Pak Rhenald yang selalu menggelorakan semangat perubahan di era disruptif ini.