Brilio.net - Tidak banyak anak muda yang mempunyai ketertarikan dengan keris. Namun bagi Unggul Sudrajat (28), keris merupakan benda seni dan budaya yang tidak bisa dia lepaskan.
Pria asli Kulonprogo, Yogyakarta, yang sekarang menetap di Jakarta ini mengaku mulai menyenangi keris sejak kecil. Kebetulan orangtuanya dan kakeknya penggemar dan penikmat keris dari sisi mistis.
Tapi Unggul ngak mau mengikuti jejak ayah dan kakeknya. Dia lebih tertarik pada benda pusaka ini dari sisi rasional seperti historis, antropologis, dan sosiologis. Hal ini juga yang membuat Unggul mengetahui nilai sebuah keris.
Dari situ, tidak hanya suka berburu keris, Unggul juga menjadikan benda ini sebagai objek bisnis. Hasilnya cukup menggiurkan lho. "Keris yang ada di Indonesia ini beragam. Ada dari Aceh, Sulawesi, Bali, Kalimantan, hingga Sumatera.
BACA JUGA :
Antok, sang 'arsitek' grup media sosial fenomenal 'Info Cegatan Jogja'
Namun saya fokus ke keris yang ada di Jawa bagian tengah seperti Yogyakarta, Semarang, dan Solo. Juga sebagian keris Jawa Timuran seperti Surabaya dan Sumenep, Madura, kata Unggul kepada brilio.net beberapa waktu lalu.
Pemasarannya dilakukan lewat media sosial seperti Twitter, Blog, Facebook dan Instagram. Dia mempunyai galeri seni dunia maya yang diberi nama Omah Nara. Selama ini transaksi pemasarannya pun hanya melalui media sosial. "Saya mulai bisnis ini pada 2011. Saat itu saya bermodal uang Rp 500 ribu untuk membeli satu keris yang kemudian dijual Rp 1,5 juta," kata Unggul.
Agar bisa berbisnis keris ini dengan baik, menurut Unggul harus tahu kriteria yang menetukan kualitas keris. Menurutnya ada 14 kriteria di antaranya keutuhan, penggarapan, pamor (bulatan), baru atau lama, baja yang digunakan dan lainnya. Unggul mengaku pernah salah membeli keris dan membelinya tidak sesuai harga. Agar hal itu tidak terjadi dia mengaku terus belajar hingga saat ini.
Pada tahun 2011-an saya bertemu dengan Haryono Haryo Guritno yang merupakan ajudan terakhir Bung Karno dan dia memang dikenal sebagai maestro keris di Indonesia, cerita Unggul.
Saat ini Unggul fokus pada keris kelas menengah yang harganya berkisar Rp 10 juta-Rp 50 juta. Di galeri seni dunia mayanya dia mempunyai koleksi lebih dari 50 keris.
Di samping keris kelas menengah, Unggul juga terkadang menjual keris kelas atas seperti yang pernah dijualnya seharga Rp 400 juta untuk satu keris. Setiap bulan dia mengaku selalu ada transksi. Bulan lalu dia menjual lima keris dengan harga rata-rata Rp 10 juta. Wow!