Brilio.net - Ngomongin kelakuan emak-emak memang menarik untuk diperbincangkan. Mulai dari cara mengendarai motor hingga aksinya yang bikin siapa saja terperangah. Meski terlihat lemah, emak-emak ini mampu terlihat garang daripada kaum adam lho.
BACA JUGA :
12 Meme kocak sindir kelakuan emak-emak di jalanan, nyakar polisi nih?
Beberapa hari yang lalu, beredar foto emak-emak yang membubarkan konvoi pelajar yang sedang merayakan kelulusan. Emak-emak ini menyiram air ke arah konvoi para pelajar yang mengganggu kenyamanan warga. Aksi ini terjadi di Kota Madiun tepatnya di depan Lapangan Gulun.
Nah, ternyata aksi membubarkan konvoi pelajar ini berawal dari ide ibu bernama Widarti, penjual rujak di pinggir jalan Kota Madiun. Merasa terganggu dengan ulah para pelajar itu, ia pun menyiram mereka dengan air bekas cucian buah.
BACA JUGA :
7 Tingkah emak kekinian berantem ini lucu banget, bikin perut sakit
Berikut video lengkap aksi emak-emak bubarkan konvoi pelajar yang brilio.net lansir dari YouTube channel Sakti TV, Sabtu (6/5).
Dalam video tersebut, aksi berani yang dilakukan emak-emak ini ada dua orang, yakni Widarti dan ibu yang berambut panjang dengan kaus hitam yang fotonya tersebar di media sosial.
Berikut alasan Widarti melakukan aksi pembubaran konvoi pelajar
"Alasannya mengganggu lingkungan yang kesatu, yang kedua mengganggu perjalanan orang lewat, kan juga nggak enak dipandang orang. Saya mau memperingatkan ya bagaimana orangnya banyak gitu," ungkapnya.
"Tindakan saya ya bagaimana caranya mengusir anak itu. Ternyata kan saya habis nyuci buah, kan ada air, nah ini untung ada air spontan buat ngusir anak-anak itu," tambah Widarti.
Widarti juga ikut menyayangkan aksi konvoi pelajar yang mencoret-coret seragam. Padahal menurut Widarti seragam mereka masih bisa dimanfaatkan untuk orang lain.
Aksi ibu penjual rujak dan temannya ini merupakan aksi spontanitas dan berharap tidak ada lagi konvoi kelulusan yang berlebihan. Aksi pembubaran ini pun ternyata menuai komentar positif dari netizen karena ikut merasakan keresahan akibat konvoi pelajar yang berlebihan.