Brilio.net - Kebanyakan orang berusia lanjut biasanya akan menghabiskan sisa hidupnya untuk bersantai di rumah. Namun hal itu nggak berlaku bagi Yuni. Di usianya yang menginjak 65 tahun, ia merupakan salah satu wanita tertua di Indonesia yang masih aktif naik gunung hingga saat ini.
Baginya, usia nggak bisa menjadi penghalang untuk menjalankan hobi. Selama lima tahun terakhir, nenek Yuni sangat menyukai kegiatan mendaki gunung. Naik gunung adalah cita-citanya di masa muda yang akhirnya baru tercapai sekarang.
BACA JUGA :
Kenalkan Lyn Slater, nenek 63 tahun yang posenya luwes & fashionable
"Saya memiliki keinginan untuk naik gunung itu sudah lama. Tapi karena dulu harus merawat dan menjaga anak-anak, saya belum bisa melakukannya. Kini anak-anak sudah besar, sudah dewasa. Saya bisa naik gunung dan mendaki. Anak-anak dan keluarga sangat mendukung. Saya begitu bahagia," ujarnya saat menghadiri acara Talkshow di salah satu televisi swasta beberapa waktu yang lalu.
BACA JUGA :
Mbah Gotho manusia tertua tutup usia, ini rahasianya panjang umur
Sehari-harinya, nenek Yuni adalah seorang pedagang nasi dan gorengan di pinggir jalan. Namun, ketika ingin naik gunung, ia rela menutup warungnya hingga berhari-hari.
Wanita asal Pekalongan, Jawa Tengah ini selalu ditemani oleh anak-anaknya ketika mendaki. Mereka lah yang merawat dan menuntunnya untuk mencapai puncak gunung yang didatanginya. Sedikitnya sudah 9 gunung di Indonesia yang berhasil didaki nenek Yuni.
Lewat akun media sosialnya, Yuni kerap mengunggah fotonya selama perjalanan mendaki. Tak jarang ia bertemu dengan pendaki lain yang usianya jauh di bawahnya. Mereka mengaku terinspirasi dengan tekad dan semangat nenek Yuni.
Selain dikenal sebagai seorang ibu yang ramah dan penuh semangat, wanita kelahiran 24 Juni 1953 ini juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan lingkungan.
Yuni mengaku melakukan pendakian bukan hanya untuk menikmati keindahan, tapi juga untuk melestarikan alam. Ia pun sering memberikan arahan untuk membawa pulang sampah dan tidak mengotori gunung. Tak heran ia kini sering disebut sebagai 'ibu pendaki' oleh para pendaki lainnya.