Brilio.net - Kesan sederhana dan ramah langsung terpancar dari diri seorang pria berbadan tegap yang sedang duduk santai di ruang tamu rumahnya. Pria tersebut hanya menggunakan kaos oblong berwarna merah muda dan celana pendek ketika menerima kedatangan brilio.net, Selasa (13/3).
Pria berusia 39 tahun tersebut adalah Brigadir Nur Ali Suwandi. Warga Jalan Purbayan, Gang Janoko, Nomor 1296 A, Rt 58/Rw 14, Kotagede, Yogyakarta ini mengabdikan hidupnya untuk merawat anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Pak Ali, demikian dia akrab disapa, mendirikan Yayasan Bumi Damai pada 2008 silam untuk kegiatan mulia tersebut.
BACA JUGA :
Aksi anak-anak SD melayat gurunya bikin terenyuh
Ali mengisahkan, langkahnya menampung anak kurang beruntung ini karena teringat pesan gurunya saat dia menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang, Jawa Timur. "Beliau berpesan kepada saya. 'Besok kalau sudah jadi polisi, jadilah polisi yang mencintai bangsa ini. Yang kedua, jadilah kamu polisi yang bermanfaat'. Dengan pesan beliau, itulah yang coba saya jalani," ucap polisi yang berasal dari Kediri ini.
Siang itu Ali mengajak brilio.net menuju sebuah bangunan berlantai dua yang ia jadikan sebagai tempat tinggal anak-anak yatim piatu. Rumah itu berjarak hanya dua rumah dari tempat tinggalnya.
Suasana rumah tampak sepi karena banyak penghuninya masih berada di sekolah masing-masing. Hanya ada beberapa anak yang masih menggunakan seragam sekolah sedang bersiap untuk menyantap makan siang.
BACA JUGA :
Kisah perawat RSJ, sedih jumpai pasien anak yang dulu korban bullying
Selama 10 tahun berdiri, 111 anak yatim dan yatim piatu dari berbagai daerah di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Lampung sekarang menjadi anak asuhnya. Anak-anak kurang beruntung ini terpaksa tinggal di sana dengan berbagai alasan. Ada yang ditelantarkan orangtuanya, ada pula yang sengaja dititipkan oleh pihak keluarga karena berbagai alasan.
Namun karena keterbatasan tempat, hanya ada sekitar 50 anak yang tinggal di rumah tersebut. Ayah dua anak ini selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anak asuhnya, dari kebutuhan bulanan hingga biaya sekolah semua dia tanggung serta bantuan dari para donatur.
Tak hanya urusan kebutuhan, tapi Ali juga mengajarkan pendidikan keilmuan maupun moral, meskipun tak ada cara khusus yang dia tetapkan dalam mendidik. Bagi Ali, yang terpenting adalah pendidikan akhlak. "Biar suatu saat nanti mau jadi apalah dia yang penting dia punya akhlak. Biar mereka besar jadi apa saya serahkan ke Sang Pencipta," ucap polisi yang bertugas di Polda DIY tersebut.
Anak-anak asuh Yayasan Bumi Damai/foto: dok.pribadi
Untuk merawat dan mendidik anak-anak di yayasan tersebut, Ali dibantu delapan pengurus lainnya yang juga merupakan anak asuhnya. Para pengurus ini mendidik anak-anak dengan berbagai kegiatan seperti belajar mengaji, pelajaran umum, dan bermain musik.
Salah satu dari pengurus tersebut adalah Alvin Nur Iman. Mahasiswa semester akhir jurusan Fisika Murni di UIN Yogyakarta ini mengaku sudah membantu Ali dalam mengurus yayasan sejak 2015 lalu. Di yayasan itu dia dipercaya menjabat sebagai Ketua Yayasan.
Alvin menceritakan, kegiatan belajar anak-anak dimulai setelah mereka pulang sekolah. "Pukul 16.00 mulai TPA terus lanjut makan sore jam 17.00. Habis maghrib akan ngaji rutin dan dilanjutkan dengan belajar pelajaran umum habis isya. Jam 22.00 sudah harus tidur karena kan mereka harus bangun jam 4.00 subuh untuk siap-siap salat shubuh berjamaah dan pergi sekolah," ungkap pemuda yang berasal dari Riau ini.
Berkat kerja keras dan didikan Ali dan para pengurus yayasan, anak-anak asuhnya yang sudah beranjak dewasa bahkan mampu melanjutkan pendidikan hingga tingkat universitas berkat beasiswa yang mereka raih. Satu di antaranya bahkan mengikuti jejak Ali sebagai anggota Brimob yang bertugas di Jakarta.
Pak Ali bersama anak-anak asuh/foto: dok.pribadi
Kepedulian Ali nggak hanya tertuju pada anak-anak. Dia juga menaruh perhatian pada kaum lansia. Ali selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi para lansia di berbagai daerah terpencil di Gunungkidul dan Kulonprogo untuk memberi bantuan sembako.
Tak hanya itu, Ali juga membantu masyarakat dengan membangun masjid. Beberapa masjid sudah berhasil ia dirikan diberbagai wilayah di Yogyakarta seperti di daerah Nganjuk, Prambanan, Girimulyo, dan Samigaluh. Program membangun masjid tersebut masih ia teruskan hingga kini.
Acara peresmian rumah Yayasan Bumi Damai/foto: dok.pribadi
Kebaikan hati Ali ternyata sampai di telinga Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian karena mendapat cerita dari Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri. Tito pun pada Minggu (11/3) mengunjungi Yayasan Bumi Damai untuk meresmikan bangunan yayasan dan melakukan pemotongan rambut bayi yang dinamai Muhammad Tito Karnavian.