1. Home
  2. »
  3. Sosok
30 September 2020 14:20

Kisah dibalik kesuksesan 4 perempuan berbalut Turtleneck, inspiratif

Masing-masing memiliki satu momen yang menempatkan mereka di titik lemah Yani Andriansyah
Foto-foto : Dok Narasi

Brilio.net - Perempuan seringkali dihadapkan pada persoalan domestik yang pelik. Tapi di sisi lain tak jarang mereka juga mesti memikul tanggung jawab yang cukup berat di dalam keluarga. Menjadi ibu, sekaligus kepala keluarga misalnya. Lantas, masih saja ada anggapan yang menyebutkan perempuan adalah kaum lemah, rapuh tak berdaya.

Padahal, banyak perempuan yang sanggup menjalani berbagai pilihan dalam hidupnya. Mengatasi berbagai persoalan sendirian. Memendam segala masalah yang dihadapi dalam ruang pikir, bahkan lubuk hati yang entah kapan akan diluapkan.

BACA JUGA :
5 Fakta webseries yang menguak kecantikan sejati perempuan Indonesia


Sayangnya, masih banyak perempuan yang enggan atau malah tidak mau bersuara mengenai apapun yang dihadapi. Fakta inilah yang kemudian memunculkan ide kolaborasi antara Narasi dan Uniqlo Indonesia menggaungkan kampanye Di Mata Perempuan melalui gerakan #WomanlnProgress.

Kampanye ini bertujuan menginspirasi perempuan Indonesia berani bicara dan berbagi cerita. Ya, cerita tentang hidup mereka termasuk mewujudkan mimpi meski dibenturkan pada berbagai rintangan.

Dalam kampanye ini, empat sosok perempuan inspiratif Indonesia bernarasi mengisahkan perjalanan hidup mereka hingga meraih sukses. Keempat perempuan lintas generasi itu ialah Najwa Shihab, Cinta Laura, Mira Lesmana, dan Adinia Wirasti. Masing-masing punya cerita. Namun mereka saling merangkul sambil berbagi pengalaman hidup.

BACA JUGA :
Keistimewaan perempuan dalam pandangan Islam beserta haditsnya

Mereka percaya bahwa setiap perempuan adalah #WomanInProgress, dan progres itu harus selalu diperjuangkan selama hidup. Untuk itu butuh sesama perempuan untuk saling menguatkan dan memberikan inspirasi berani berbagi cerita.

Dalam narasi yang dikemas dengan konsep monolog video ini, keberanian bersuara keempat sosok perempuan itu direpresentasikan dengan tampilan Turtleneck, menggambarkan kesan perempuan kuat, confident, passionate, berani dan comfortable. Turtleneck juga dapat dijadikan simbol untuk menyuarakan progres setiap perempuan yang memiliki pengaruh luas lewat bakat dan pencapaian.

“Berbagai rintangan hadir di depan mata termasuk dari dalam diri sendiri yang membuat perempuan memiliki perjalanan dan kisahnya masing-masing. Membagikannya dapat menjadi sebuah cara untuk saling menguatkan. Mari berbagi dan saling berandil bagi perempuan lainnya, karena perempuan kuat itu yang menguatkan,” ujar Nana, sapaan akrab Najwa Shihab, yang juga pendiri Narasi.

Ada yang menarik dari kisah empat sosok perempuan ini. Dibalik kesuksesan dan ketenaran yang melekat pada mereka, ternyata masing-masing memiliki satu momen yang menempatkan mereka di titik lemah. Berikut kisah perjalanan empat perempuan inspiratif ini.

1. Najwa Shihab, diantara keraguan, pertaruhan, dan kehilangan cinta

Cantik dan cerdas. Dua kata yang cocok menggambarkan karakter Najwa Shihab. Saat menjadi salah satu siswa pertukaran pelajar di Amerika Serikat, Nana yang saat itu berusia 16 tahun banyak belajar berbagai hal. Selama setahun tinggal di negeri Paman Sam, ia bukan hanya belajar bahasa asing (Inggris), namun ia juga belajar menjadi minoritas, menjadi berbeda.

Menjadi seorang jurnalis, kegigihan dan daya tahan banting seorang Najwa Shihab, ditempa. Lewat proses sebagai jurnalis inilah Nana mendapatkan sesuatu yang berharga dan ia terapkan sampai sekarang. “Be brave, but don’t be stupid.”

Setelah 17 tahun meniti karier sebagai jurnalis, Nana mengambil keputusan berani. Ia memutuskan berhenti dari pekerjaan yang membesarkan namanya tersebut. Nana membahasakannya sebagai langkah mengambil jeda. “Jeda ini betul-betul saya pakai untuk memperkuat diri, menambah energi dan jadilah Narasi,” ungkap Nana.    

Tapi siapa sangka di balik ketegaran seorang Najwa Shihab, ia punya titik terendah dalam hidupnya. Ketika ia harus kehilangan anak perempuannya, Namiya. Inilah momen terberat seorang Nana ketika harus kehilangan cintanya. 

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags