Dari aktivis, malah tertarik menjadi pelawak
BACA JUGA :
Bingung cari kerja, mahasiswa ini ubah kecintaannya pada kucing jadi untung jutaan rupiah
Semangat Dodok memang luar biasa. "Hidup adalah misteri" ungkapan ini saya rasa tepat disematkan pada fase perjalanan hidup Dodok. Dari dunia anak jalanan dan aktivisme, tiba-tiba saja dia berniat untuk mencoba hal baru yakni dunia lawak lewat panggung kesenian komedi tunggal atau Stand Up comedy.
Mendengar hal ini saya tergelitik. Saya pun menanyakan alasan Dodok yang akhirnya pengarah pada dunia seni komedi. Pria itu mengaku hanya nalurinya saja yang mengantarkannya menuju apa yang ingin dia lakukan.
"Aku pernah nggak sengaja nonton SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) pas jamannya Akbar (SUCI 1) sampai Dodit Mulyanto (SUCI 4) di tv. Bukannya bermaksud menyepelekan, tapi saat itu aku mikir aku bisa nih. Nggak tahu kenapa punya keyakinan itu, entah dari mana," ujar Dodok.
BACA JUGA :
Mengintip kisah juang para mahasiswa "burung hantu", minim tidur demi cuan
Meski memiliki keinginan, Dodok tidak bisa langsung mewujudkannya. Dodok mengatakan bahwa dia sempat bingung harus mulai dari mana. Terlebih Dodok kala itu belum tahu jika Jogja memiliki komunitas Standup Indo. Alhasil, hasrat itu pun harus terpendam selama bertahun-tahun.
"Sampai akhirnya aku kenalan sama Imot (Sigit Haryo Seno). Dia komika awal-awal di Jogja. Aku minta dia ngajarin aku Stand Up. Tapi dia menyarankan untuk datang saja ke agenda rutinnya komunitas Stand Up Indo Jogja," katanya dengan senyum seakan mengatakan "kok bisa sih aku tahunya telat."
Dodok kemudian menjadi penonton di pertunjukkan akhir tahun komunitas Stand Up Indo Jogja. Akhirnya niatnya semakin kuat untuk mencoba standup komedi. "Itu show Stand Up live pertama yang aku tonton. Bayar 70 ribu!"
Pada Mei 2023, Dodok akhirnya rutin mencoba Stand Up lewat ajang open mic setiap Jumat malam. Dari situ, hasratnya mulai tersalurkan. Mulanya tidak lucu, mendapat tawa sedikit, hingga mampu membuat puluhan, ratusan, hingga ribuan penonton tertawa sekaligus terhibur akan penampilannya.
View this post on Instagram
Keinginan plus kerja keras memang selalu berhasil mengembangkan senyuman lebar. Nama Dodok sebagai Standup Comedian semakin melambung lewat sebuah kompetisi internal komunitas Stand Up Indo Jogja bertajuk "Liga Tawa Istimewa". Dari 21 peserta yang bertanding setiap pekan, Dodok keluar sebagai juara.
"15 Mei 2023 pertama gabung komunitas Stand Up Indo Jogja. Setiap Jumat saya open mic, sinau (belajar) membuat materi baru, atas nasehat "bapakku" Teguh Nurwantara dan "nguping" saat El Mentor Sanpras berbagi ilmu stand up comedy. Sampai akhirnya September ada Liga Tawa Istimewa pertama saya ikut, lolos, juara!" Saya ingat betul rasa bangga tergambar di raut wajah Dodok kala mengatakan ini.
Gelar juara pun membuatnya dinobatkan menjadi komika terlucu 2023. Namanya mulai banyak dikenal bahkan sampai luar Jogja. Kesempatan mencoba panggung lebih besar pun berdatangan.
Dodok mengatakan pada 2 Desember 2023 dia menjadi komika pembuka dalam rangkaian tur pertunjukkan Stand Up Comedy Special bertajuk "Black Camping" milik komika ternama Abdur Arsyad. Dodok yang tampil dihadapan 1000 orang, sukses membawakan materi bertema politik dan pemilu.
Puncaknya adalah penampilan Dodok pada pertunjukkan akhir tahun komunitas Stand Up Indo Jogja bertajuk "Freedom Of Nggambleh Akhir Tahun (FON)". Panggung yang turut menampilkan komika nasional macam Aly Akbar, Mamat Alkatiri, dan Bene Dion ini juga jadi momen pembuktian Dodok tampil "sangar" dihadapan 500-an penonton.
"Di tengah Liga dikasih Job stand up pertama di bulan September acara salah satu capres. 2 Desember 2023 dipilih jadi opener Abdur Arsyad di spesial show-nya, Black Camping. 22 Desember mendapat gelar komika terlucu Jogja 2023. 29 Desember tampil di FON 2023. Betapa semesta memberikan jauh lebih indah dibandingkan apa yg kita lakukan untuknya," tutur Dodok semringah.
Kesuksesan awal yang berhasil diraihnya, membuat Dodok mengaku tetap ingin menjadi Stand Up Comedian hingga usia sepuh. Terlepas dari kegiatannya di jalanan dan aktivitas organisasinya, Dodok kini punya sebuah bidang kesenian baru yang menjadi semacam "jurus" barunya untuk menyalurkan keresahan yang dia rasakan.
"Saya mau terus Stand Up sampai tua, sampa mbah-mbah. Biar aku bisa bilang ke anak cucuku kalau Dodok Jogja pernah jadi juara Liga Tawa Istimewa pertama," pungkas Dodok dengan tawa. Saya yang mendengarnya pun ikut tertawa. Malam itu saya mendapatkan banyak sekali pelajaran baru. Tidak ada yang tidak mungkin, dan tidak ada yang tidak bisa. Saya acungi jempol untuk semangatnya Mas Dodok.