Brilio.net - Manusia tidak selalu memiliki kesempurnaan fisik. Ada yang memiliki kekurangan akibat bawaan lahir, ada pula karena kecelakaan. Bagi kamu patut bersyukur ketika tidak memiliki suatu kekurangan. Mereka yang punya keterbatasan fisik mengakibatkan kurang leluasa mengerjakan banyak hal. Namun semangat mereka untuk tidak meratapi nasib patut dikagumi.
Seperti yang dialami oleh pasangan asal Yogyakarta, Parjan dan Erni Neni. Parjan mengalami kebutaan, sedangkan Erni mengalami kritinisme. Namun perjuangan hidup keduanya bisa membuat siapa saja kagum. Sehari-hari, Parjan dan Erni berjualan roti keliling di area Jalan Gejayan, Fakultas MIPA UNY, Fakultas Peternakan UGM, hingga Selokan Mataram Yogyakarta.
BACA JUGA :
9 Meme ini iringi kemenangan Spanyol atas Turki, greget!
Sebelumnya, Parjan sempat membuka usaha pijat yang menghabiskan modal hingga Rp 5 juta untuk mengontrak rumah, membuat dipan, dan peralatan lain, namun usahanya ini tidak berlangsung lama. Pasangan ini juga mengaku mampu membuat sapu, namun kesulitan dalam hal penjualan. Maka dari itu, usaha berjualan roti keliling itu menjadi andalannya. Kini dia menempati rumah milik kakak sepupu Erni di Jalan Tongkol 9 nomor 3 Minomartani Sleman.
"Dulu sempat mengumpulkan uang untuk bekal pulang lebaran. Ngamen di Malioboro, ketangkep sama petugas. Kami ditampung di panti untuk gelandangan selama 13 hari. Itu tahun 2015, Jumatnya lebaran, Selasanya ketangkep," tutur Parjan kepada brilio.net, Kamis (17/6).
BACA JUGA :
12 Produk lucu China ini dijamin bikin kamu gagal paham, ada-ada saja!
"Hari-hari biasa ngambil roti 200 buah, tapi kalau ada pesanan bisa 300-400 buah. Tapi ya alhamdulillah banyak yang peduli, ya daru pembeli, warga, dari masjid juga sering ngasih. Biasanya dikasih sembako," tambahErni.
Diketahui, sebelumnya Parjan sudah pernah menikah, namun kemudian bercerai karena persoalan ekonomi. Erni merupakan istri keduanya. Dari istri pertama, Parjan memiliki 2 orang putri. Si sulung sudah berkeluarga dan ikut dengan suaminya di Jakarta. Namun sayang, Parjan mengaku sudah lama lepas kontak dengannya. Sedangkan anak keduanya berusia 20 tahun kini masih tinggal bersama dan tengah mencari pekerjaan.