Brilio.net - Berdonasi adalah salah satu cara untuk membagikan kebaikan pada orang lain. Namun, tak semua orang dapat tergerak untuk melakukan tindakan baik ini.
Menariknya, prinsip kuat dimiliki oleh seorang remaja di Singapura. J'den Teo EnKai yang baru berusia 15 tahun meyakini bahwa setiap orang dapat memberikan kontribusi dalam berbagai bentuk untuk memberikan dampak yang besar.
BACA JUGA :
15 Potret sekolah milik Yuni Shara, biaya SPP tak sampai Rp 5.000
Dilansir dari Mothership.sg dan Cityofgood.sg pada Senin (25/10), keyakinan tersebut mengantarkan Teo untuk meringankan hidup banyak orang. Ia menjual lukisannya dan mendapat pulihan ribu dolar untuk membantu anak-anak dan para remaja.
"Amal tidak ditentukan oleh keadaan hidup Anda yang Anda alami. Siapa pun, apakah Anda miskin atau kaya, tua atau muda, dapat berkontribusi untuk amal dengan cara sekecil apa pun yang Anda bisa," begitu ujarnya.
BACA JUGA :
7 Potret Nurlinda Dwi Sukti, pengusaha muda donasikan Rp 1 M buat UMKM
foto: Facebook/TAD Charity
Rupanya keinginan itu berawal dari perjalanan Teo ke Kamboja. Bersama dengan orang tuanya, Teo menyalurkan bantuan ke kota-kota terpencil.
Saat itulah ia berhadapan langsung dengan beragam permasalahan. Ia pun merasakan perbedaan yang begitu kontras dengan kenyamanan yang didapatkan di Singapura.
"Saya melihat bocah 5 tahun ini menggendong adik perempuannya yang berjualan jagung di jalan. Bocah itu berlarian tanpa sepatu dan celana pendek sobek, menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya," ujarnya.
Di situlah ia merasa tergerak untuk membantu anak-anak dan remaja yang sedang mengalami kesulitan. Namun, Teo yang saat itu baru berusia 6 tahun menghadapi banyak keterbatasan.
Tetapi, hal itu tak mengurungkan niatnya untuk beramal. Dengan modal mengikuti kelas melukis dasar, ia pun mengembangkan ketrampilannya di bidang seni pada 2014 lalu.
foto: Jden Teo
Pada 2017 ia pun berinisiatif untuk membantu sesama melalui bakatnya di bidang seni. Bahkan, ia memutuskan untuk meluncurkan TAD Charity, untuk mengumpulkan dana dengan menjual karya seninya. Sehingga, ia dapat menyumbangkan hasilnya ke badan amal yang berfokus pada anak-anak.
Dia pun telah mengadakan dua pameran seni sejak meluncurkan TAD Charity, dengan masing-masing 25 karya. Bahkan, ia berhasil menjual karya lukishingga kisaran Rp 68 juta dan disalurkan sebagai bentuk donasi, termasuk untuk Yayasan Kanker Anak pada tahun 2018.
Dari hasil kerja keras itu ia semakin fokus untuk membantu anak-anak dan remaja yang berada di Singapura. Ia pun berharap dapat mengembangkan aksinya ke luar negeri dalam waktu dekat.
"Kita semua dapat menggunakan apa pun yang kita mampu untuk membantu orang lain," tegasnya.