1. Home
  2. »
  3. Sosok
15 Juli 2022 15:45

Kisah pecangkul ulung jadi pilot F16, kini jabat komandan di TNI AU

Marsma TNI Wastum mahir terbangkan F16 dulu, lihai nyetir mobil kemudian. Agustin Wahyuningsih

Brilio.net - Kata-kata motivasi 'Selama ada tekad meraih impian, selalu ada jalan yang bisa ditempuh' bukanlah isapan jempol belaka. Nasib orang akan berubah bukan semata atas kehendak Tuhan, melainkan juga niatan dan aksi dari orang bersangkutan untuk mengubah jalan hidupnya. Inilah yang dikisahkan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Wastum, Komandan Komando Sektor III Koopsud III saat kilas balik masa lalunya.

Peraih Adhi Makayasa Angkatan Udara 1996 itu mengaku dulunya adalah pecangkul ulung. Ia ikut ayahnya ke ladang menggarap sawah.

BACA JUGA :
Wawancara eksklusif sutradara Kadet 1947, siap tempur di November 2021


"Sampai taruna saya masih cangkul," cetusnya seperti dikutip brilio.net dari akun TikTok @tni.tv dan YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat (15/7).

foto: YouTube/Jenderal TNI Andika Perkasa

BACA JUGA :
4 Perwira TNI-Polri peraih Adhi Makayasa 2021, ada anak juru parkir

Marsma Wastum pun sempat melanggar aturan kala pulang ke kampung halamannya di Cirebon. Seharusnya ketika taruna pulang ke rumah, tidak boleh memakai baju sipil.

"Saya langgar itu. Karena tidak mungkin di kampung saya, sementara saya pakai baju taruna, bapak saya ke sawah nyangkul. Saya anak cowok satu-satunya. Saya lepaskan semua atribut itu. Saya menggunakan training (taruna) meski tidak melanggar betul karena saya memang masih pakai training tapi saya nyangkul dengan bapak. Menyiapkan untuk ditanami padi," paparnya.

Marsma Wastum melanjutkan bahwa ia masih mencangkul sampai statusnya naik tingkat tiga komandan kopral taruna. Kala ituWastum juga sempat mewanti-wanti juniornya untuk tidak bertandang ke rumahnya.

"Karena jalan ke rumah saya itu masih makadam. Jadi kasihan mereka kalau datang kan pasti pakai mobil, itu kasihan," terang pria asal Desa Ujunggebang, Kecamatan Susukan, Cirebon itu.

Namun, perintah tersebut tak digubris oleh junior-juniornya. Dikisahkan para juniorWastum datang mengendarai sedan. Adik dari Wastum pun mengabari sang kakak bahwa kawan-kawan taruna bertandang. Dengan masih memakai caping dan membawa cangkul, Wastum menghampiri juniornya. Tak pelak membuat juniornya melongo samar-samar mengenali Wastum. Setelah yakin pria tersebut senior mereka, para junior taruna ini memberikan salam hormat, "Selamat siang, Mayor Taruna!".

"Udah, udah, jangan hormat, ini lagi pakai (baju biasa)," seru Wastum menirukan kata-katanya dahulu.

foto: YouTube/Jenderal TNI Andika Perkasa

Kenangan Marsma Wastum saat taruna membuatnya juga mengisahkan bahwa latar belakangnya dari desa, pecangkul, akhirnya masuk TNI, membuatnya tak menyangka bisa lolos seleksi menjadi penerbang tempur.

"Tidak ada bayangan saya menjadi penerbang tempur. Saya dulu milihnya adalah Paskhas karena saya tahunya itu. Tapi begitu saya lulus alhamdulillah jadi yang terbaik, arah hidup saya berubah. Orang mengarahkan saya 'Kamu bisa jadi penerbang tempur'. Akhirnya saya tes, lulus alhamdulillah," jelasnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags