Brilio.net - David Widyatmojo bukan selebriti atau tokoh politik yang populer. Tapi jika kamu bertanya pada anak-anak korban bencana di Lombok, mereka pasti pernah melihat sosok yang berdandan ala Narutoini.
Ia hadir dalam misi kemanusiaan membantu serta menghibur korban bencana alam di Lombok. Sebelumnya, David dikenal lewat fotonya dandan ala ninja Konoha bersih-bersih di Bengawan Solo yang sempat viral.
BACA JUGA :
Asisten Ajudan Presiden ungkap kebiasaan Jokowi yang orang tak menduga
foto: Membersihkan Bengawan Solo
"Aku ingin benar-benar merasakan menjadi Naruto yang melakukan misi ninja", katanya saat dihubungi brilio.net, Kamis (9/6).
BACA JUGA :
Hadiri pelantikan Gubernur Jabar, putri Ridwan Kamil curi perhatian
Pemuda kelahiran 21 Mei itu mengaku memulai hobi cosplaynya semenjak tahun 2013. Berawal dari minatnya ini, ia mempelajari berbagai hal mengenai kebudayaan Jepang.
Lalu, dia mendapat inspirasi membuat cosplay di bidang kemanusiaan. Langkahnya ini sekaligus kritik terhadap dunia cosplay yang cenderung ke arah negatif.
foto: Naruto dan Kopral Bagyo 'Killer Bee' beraksi
Di mana ada mengumbar kebencian dan skandal-skandal yang membuat jelek citra cosplayer. Alumnus SMK Kristen 1 Surakarta itu menilai dunia cosplay sudah tidak sehat karena cosplayer tenggelam dengan berbagai intrik bukan mengukir prestasi.
foto: Mengajari anak-anak jurus kagebunshin
Berbekal dukungan dari teman-temannya dan izin dari Palang Merah Indonesia (PMI) tempatnya bekerja, ia terjun mengenakan kostum Naruto dalam misi kemanusiaan untuk meringankan korban bencana alam di Lombok.
Baju dan kostum Naruto dimodifikasinya sedemikian rupa sehingga sesuai dengan standar lapangan untuk tim SAR. Alih-alih menggunakan sandal ninja, ia menggunakan sepatu safety khas tim SAR lengkap dengan pisau survival dan tas outdoor.
Kata dia, sejauh ini, tidak ada halangan di lapangan. Malah aksinya disokong oleh teman-temannya sesama relawan.
foto: Misi Naruto di Lombok Utara
Ketika ditanya apa misi utama yang diembannya, ia mengaku bertujuan menghibur anak-anak, mengangkut barang-barang kebutuhan relawan serta memasak di dapur umum.
foto: Bersama tim SAR
Walaupun demikian, masih ada saja warganet yang mengejek aksinya lewat komentar nyinyir di media sosial. Pemilik akun Facebook David Widyatmojo itu menuturkan ada orang yang sinis dan mengatakan bahwa aksinya bayaran. Padahal, dalam setiap kegiatan kemanusiaan dilakukannya tanpa pamrih.
(mgg/hendra noor)