Brilio.net - Bersamaan dengan slogan Jogja Istimewa, tak mengherankan jika banyak dari para pengunjung dan wisatawan kota Jogja. Para pelancong ini jatuh cinta dengan kota yang pernah menjadi pusat Kerajaan Mataram Islam ini. Akhirnya tak sedikit para perantau yang memilih Jogja sebagai tempat berbisnis, hingga tempat bertumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah Asmawi, perantau asal Madura.
BACA JUGA :
Cerita mantan pramugari banting setir jualan ikan ini penuh perjuangan, kini bisa jual 1,5 ton sehari
foto: brilio.net/Himmatul Ahsana
Asmawi adalah seorang pria berusia 36 tahun yang berprofesi sebagai pedagang dan pebisnis sempol. Berawal dari modal nekat dan ingin mencari peruntungan di kota orang, awalnya Jogja bukan menjadi kota tujuan utamanya. Mulai berdagang pada tahun 2008, ia berpindah-pindah dari kota Malang, Sidoarjo, hingga kota Surabaya. Pada awalnya berbagai macam dagangan ia coba, mulai dari berdagang pentol, jasuke, hingga akhirnya saat ini Asmawi berdagang sempol.
Bermodalkan Rp 7 juta, sejarah Asmawi berjualan sempol cukup menarik. Awalnya saya bikin sempol ini resepnya nyuri dari teman yang berjualan sempol karena pada saat itu pentol tidak terlalu laris. Tapi setelah sempol yang saya buat laris saya takut nggak berkah. Akhirnya ngaku ke teman dan izin buat pakai resepnya, tutur Asmawi pada brilio.net baru-baru ini.
BACA JUGA :
Kisah pasangan tinggalkan Jakarta pilih menetap di Magelang demi wujudkan mimpi punya taman baca