Brilio.net - Setiap peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas di Istana Negara selalu menyedot perhatian publik. Maklum, para remaja terpilih dari 34 provinsi di Indonesia ini akan akan bertugas di hadapan kepala negara, sejumlah tokoh penting, dan tamu-tamu terhormat. Tentu saja ini menjadi pengalaman sekali seumur hidup. Mereka pun masuk dalam catatan sejarah perjalanan Indonesia.
Disamping itu, yang menjadi kebanggaan para anggota Paskibraka ini karena mereka merupakan hasil seleksi lewat proses panjang dan super ketat. Dimulai dari tingkat sekolah kemudian dilanjutkan ke tingkat kabupaten/kota sebelum masuk ke tingkat provinsi dan terpilih menjadi anggota Paskibraka.
BACA JUGA :
7 Momen pelantikan Paskibraka Nasional 2019 oleh Presiden Jokowi
Seluruh proses itu mesti mereka jalani lewat penggemblengan ala militer. Mereka yang dipilih juga diteropong berdasarkan kecakapan akademis, fisik, mental, dan tentu saja postur yang proporsional.
Nah dari seluruh anggota Paskibraka 2019 ada satu sosok yang cukup menarik. Dia adalah Rangga Wirabrata Mahardika (16), anggota Paskibraka asal Jawa Barat. Siswa SMA President Boarding School Cikarang ini terpilih setelah berhasil melewati seluruh tahapan seleksi mulai dari tingkat sekolah, kabupaten, hingga tingkat provinsi.
BACA JUGA :
Cerita ayah Aurellia soal kerasnya latihan paskibraka Tangsel
Cowok bertinggi badan 178 cm ini berhasil menyisihkan 1.700 peserta di tingkat Kabupaten Bekasi yang dilakukan Mei 2019. Di tingkat provinsi, ia menyisihkan 80 peserta seleksi dari seluruh wilayah di Jawa Barat. Cowok yang juga penyuka olahraga ini pun masuk karantina pelatihan tingkat nasional di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), Cibubur, mulai 26 Juli hingga 23 Agustus 2019.
Tentu saja prestasi Rangga membuat bangga pihak sekolah. Kepala Sekolah SMA Presiden Asep Sukendar dalam keterangan resminya berharap jejak Rangga bisa diikuti para adik kelasnya. Asep tahu betul perjuangan Rangga untuk lolos. Butuh perjuangan dan kerja keras, ungkap Asep.
Selama ini mungkin ada anggapan, pantas saja Rangga bisa lolos karena selalu dikaitkan dengan sejumlah nama besar di belakangnya. Rangga adalah cucu mantan Kapolri Jenderal Pol (pur) Roesmanhadi. Ia putra bungsu dari dua bersaudara pasangan Kombes Pol. Irwan Anwar dan Rosita Dwi Wachyani. Ayahnya yang kini bertugas sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pidsiber Bareskrim Polri pernahmenjabatKapolrestabes Makassar. Sementara ibunya seorang pengusaha.
Tapi asal tahu saja, lolosnya Rangga menjadi salah satu anggota Paskibraka bukan karena embel-embel nama besar. Sebaliknya, Rangga yang pada 17 Agustus nanti masuk dalam formasi delapan Paskibraka 2019 justru selama ini selalu menyembunyikan sederet nama besar yang ada di belakangnya.
Hal ini dia lakukan karena tidak ingin berada di bawah bayang-bayang kebesaran anggota keluarganya. Ia ingin apa yang dicapai merupakan upayanya sendiri lewat perjuangan dan kerja keras. Ini juga yang menjadi alasan ia memilih boarding school karena ingin mandiri.
Dalam wawancara khusus wartawan Brilio.net dengan ibunya baru-baru ini di Pondok Indah, Jakarta Selatan, justru sang ibu mengatakan Rangga tak pernah menyangka dirinya bakal lolos menjadi anggota Paskibraka.
Jadi dia hanya bilang mau ikut seleksi paskibra di tingkat sekolah. Sebagai orang tua saya hanya berdoa saja supaya keinginan dia tercapai. Ternyata dia lolos dan lanjut ke tingkat kabupaten. Eh lolos lagi masuk ke tingkat provinsi. Saya juga tahu setelah dia lolos ke tingkat provinsi, kisah perempuan yang biasa disapa Sita ini.
Disinggung soal peran sang kakek yang mantan Kapolri dan ayahnya yang perwira polisi, sang ibu menegaskan selama ini Rangga selalu berjuang sendiri untuk mencapai cita-citanya itu. Rangga ingin membuktikan dirinya bisa menggapai impian tanpa perlu bersandar pada nama besar.
Mengiktui jejak sang ibu
Menjadi anggota Paskibra memang telah menjadi pilihan Rangga sejak dirinya masuk SMA President Boarding School. Keputusan ini sedikit banyak didorong ibunya yang juga mantan anggota paskibra di sekolah.
Awalnya dia ingin masuk Akademi Polisi, makanya dia mengambil ekstra kurikuler paskibra di sekolah. Itu juga didorong karena saya dan kakak dulu paskibra, terang Sita.
Proses yang dilakukan Rangga sejak awal terbilang berat. Setelah lolos di tingkat sekolah, ia harus bersaing dengan ribuan peserta dari tingkat kabupaten. Namun Rangga tak gentar dan terus menunjukan prestasi hingga lolos ke tingkat provinsi.
Ternyata di tingkat kabupaten dia juga lolos ke tingkat provinsi. Setelah tahu dirinya lolos itulah Rangga betul-betul menyadari bahwa passion-nya di paskibra. Di tingkat provinsi kurang lebih selama satu minggu dia harus bersaing dengan seleksi yang lebih berat, lanjut Sita.
Selama proses seleksi di tingkat provinsi, sang ibu hanya bisa berkomunikasi dengan Kepala Sekolah SMA President Boarding School untuk mengetahui perkembangan anaknya itu. Saat masuk 10 besar di tingkat provinsi, sang ibu makin deg-degan.
Apalagi di tingkat ini muncul rumors adanya upaya pejabat tertentu untuk membekingi anaknya agar lolos menjadi Paskibraka. Namun Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am Sholeh seperti dilansir Antara, memastikan parameter rekrutmen peserta Paskibraka didasari atas pertimbangan pendekatan kompetensi, kemampuan, fisik, kemampuan baris berbaris, stabilitas emosi serta mampu bekerja sama. Parameternya prestasi dan pemenuhan syarat tanpa embel-embel kedekatan apa pun, termasuk nama besar di belakangnya, tegasnya.
Akhirnya Rangga terpilih dalam tiga besar. Di tingkat ini persaingan makin ketat untuk menentukan siapa dua anggota Paskibraka (putra-putri) yang bakal mewakili Jawa Barat. Rangga pun lolos bersama Fara El Diba, siswa SMA Negeri 1 Purwakarta untuk mewakili Jawa Barat untuk bergabung bersama 68 tim Paskibraka formasi 2019 dari 34 provinsi di Indonesia.
Nih video saat Presiden Jokowi menyaksikan Gladi Resik HUT ke-74 RI
Berikut daftar nama 68 anggota Paskibraka tahun 2019:
Aceh
Putra : M Faris Abqari, Man Insan Cendekia Aceh Timur
Putri : Indrian Puspita Rahmadhani, SMA Negeri 1 Bireuen
Sumatra Utara
Putra : Arya Juna Fathan, SMA Negeri 1 Medan
Putri : Sylvia Kartika Putri, SMA Swasta Kartika 1-4 Pulau Siantar
Sumatra Barat
Putra : Roni Kurniawan, SMA Negeri 2 Sawahlunto
Putri : Ratih Biguna Lenadtri, SMA Negeri 3 Padang
Riau
Putra : Muhamat Asraf, SMA Negeri 1 Kampar Kiri Tengah
Putri : Tri Setya Negara Putri, SMA 1 Rengat
Kepulauan Riau
Putra : Muhammad Pazi, SMA Negeri 1 Kundur
Putri : Wiwik Yulianti, SMA Negeri 1 Senayang
Jambi
Putra : Gusnadi, SMA 2 Kota Sungai Penuh
Putri : Suci Ayuni, SMA 1 Tebo
Sumatera Selatan
Putra : Dimas Triyono Putra, SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung
Putri : Dini Damayanti, SMA Negeri 01 Sembawa
Bangka Belitung
Putra : Catarino Jorge Fernandes, SMA Negeri 1 Pangkal Pinang
Putri : Annisa Hurul Aini, SMA Negeri 1 Sungailiat
Bengkulu
Putra : Sudrajat Prawijaya, SMA Negeri 4 Rejang Lebong
Putri : Aisyah Rahmawati, SMA Negeri 3 Kabupaten Seluma
Lampung
Putra : Bagas Satria Wijaya, SMA Negeri 1 Metro
Putri : Marluna Fitri Dwiana, SMA Negeri 7 Bandar
DKI Jakarta
Putra : Rayhan Alfaro Ferdinand Siregar, SMA Al-Izhar
Putri : Rachel Emmanuel Miranda Putong, SMA 1 PSKDP
Jawa Barat
Putra : Rangga Wirabrata Mahardika, SMA Presiden
Putri : Fara El Diba, SMA Neger 1 Purwakarta
Banten
Putra : Rafi Ahmad Falah, SMAIT RJ
Putri : Adilah Hana Khotimah, SMAN 7 Kota Tangeranga
Jawa Tengah
Putra : Muhammad Fany Nur Wibowo, SMA Negeri 1 Magelang
Putri : Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi, SMA Pradita Dirgantara
Yogyakarta
Putra : Muhammad Ma'ruf, SMK Negeri 1 Sanden, Kabupaten Bantulu
Putri : Galuh Kumala Hapsari, SMA negeri 8 Yogyakarta
Jawa Timur
Purra : Mochammad Devano Faris Estiawan, SMA Negeri 1 Batu
Putri : Dhea Lukita Andriana, SMAN 1 Ngunut
NTT
Putra : Nival Ramadhan Mandaka, SMA Swasta Islam Muthmainnah ND
Putri : Cecillia Corteresi Martins, SMA Negeri 2 Atambua
NTB
Putra : Muhammad Adzan, MAN 2 Kota Bima
Putri : Shelly Melsyan Silva, SMA Negeri 2 Sumbawa Besar
Bali
Putra : I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata, SMA Negeri 1 Mendoyo
Putri : I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari, SMA Negeri 1 Bangli
Kalimantan Barat
Putra : Wirendi Angga Rahmawan, SMAN 1 Ketapang
Putri : Thalia Putri Andriani, SMA Negeri 1 Pontianak
Kalimantan Tengah
Putra : Zaini Fahmi, MAN Barito Utama
Putri : Ivana Maria Sullyn Tangkere, SMAS Taruna Jawa
Kalimantan Selatan
Putra : Muhammad Asri Maulana, SMA Negeri 1 Kandangan
Putri : Gusti Putri Dayana Sifa Dalpa, SMA Negeri 1 Simpang Empat
Kalimantan Timur
Putra : Yudho Krisnahadi, SMA Negeri 4 Balikpapan
Putri : Arina Qanita, SMA Negeri 1 Tanah Grogot
Kalimantan Utara
Putra : Fahmi Nur Deskaruniawan, SMAN 1 Tanjung Selor
Putri : Cut Putri Widya Utami, SMA Negeri 1 Tarakan
Sulawesi Utara
Putra : Alim Arsa, SMAN 1 Bolaang Uki
Putri : Eugenia Agatha Rondonuwu, SMA Negeri 1 Amuran
Sulawesi Barat
Putra : Wisko Pralistra, SMAN 1 Mamasa
Putri : Iin Wandani S, SMA Negeri 1 Manuju
Sulawesi Tengah
Putra : Rafli Mohammad M Tahir, SMAN 2 Palu
Putri : Afifa Anggraini Canon, SMA Negeri 1 Luwuk
Sulawesi Selatan
Putra : Kasatria Jaya Saputra, SMAN 1 Kandangan
Putri : Ulfiatussaah, UPT SMA Negeri 7 Sinjai
Sulawesi Tenggara
Putra : Muhammad Arief Wijaya, SMAN 2 Kendari
Putri : Lestari Puspita sari, SMA Negeri 1 Baubau
Gorontalo
Putra : Mohmmad Rizki Alfuandi Hunta, SMAN 1 Kabila
Putri : Noviati Wulandari Saleh, SMA Negeri 1 Limboto
Maluku Utara
Putra : Syuhal Juliyanto Tilaar, SMAN 1 Tidore
Putri : Weina Lahengko, SMA Bina Talenta Halmahera
Maluku
Putra : Murex Jakcson Sahetapy, SMA Negeri 5 Ambon
Putri : Nanda Afifa Rahmad, SMA Negeri 11 Ambon
Papua Barat
Putra : Menno Asyopan Waray Karubaba, SMAN 1 Manokwari
Putri : Uriani Vanesta Kubiari, SMA Negeri 1 Manokwari
Papua
Putra : Carolus Keagop Kateyau, SMA YPPK Taruna Bakti
Putri : Denollati Nonce Kawa Pararem, SMKN 1 Jayapura