Brilio.net - Ada saja tingkah siswa-siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 3 Jakarta saat belajar. Mendidik mereka, terkhusus anak autis dan down syndrome memang membutuhkan kesabaran, keahlian, dan pengalaman. Hal inilah yang dialami Sukarni (50), salah satu guru SLBN 3 Jakarta. Guru yang sudah mengajar di SLB sejak tahun 1990 ini mengaku sudah terbiasa dengan tingkah anak autis.
Menurutnya, anak autis punya dunia sendiri. Mereka hidup bersama suara-suara yang tidak didengar orang pada umumnya. Suatu ketika, saat pelajaran berlangsung ada siswa autis yang tiba-tiba keluar dan memukul Sukarni. Sebagai guru yang berpengalaman, dia tidak lantas marah. Namun mencoba sabar bertanya kenapa murid itu memukulnya. Rupanya siswa autis itu memukul karena suara-suara yang dia dengar.
Ada juga siswa autis yang tiba-tiba terlihat bergembira penuh riang padahal pelajaran sedang berlangsung. "Mendidik anak autis dan juga down syndrome tidak bisa dengan cara men-general-kan karakter mereka. Kita harus mendidik dengan pendekatan per individu, sebab mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda," ujar Sukarni.
Menurutnya, sebenarnya anak autis juga mempunyai potensi besar sebagaimana anak pada umumnya. Bahkan potensi mereka bisa melebihi siswa pada umumnya jika bisa dikembangkan dengan baik.
Nah, Sukarni saja punya semangat tanpa batas untuk berguna bagi sesama dan #BikinKerenIndonesia, kamu juga bisa lho. Gimana caranya? Yuk #BikinKerenIndonesia dengan mengunjungi tautan telkomsel.com/bikinkerenindonesia sekarang juga. Kamu bisa berkesempatan dapetin hadiah, lho.
BACA JUGA :
Polisi ini nyambi jadi guru & ustaz di tempatnya bertugas, keren!