1. Home
  2. »
  3. Sosok
28 Januari 2019 19:25

Kisah telemarketer tunanetra, kerja berat dan sering disumpahi

Mereka seringkali disumpah serapahi sampai dituduh penipu. Muhammad Bimo Aprilianto

Brilio.net - Kamu pasti pernah mengalami situasi di mana nomormu 'diteror' oleh sales atau telemarketing sebuah bank. Mereka biasanya menawarkan pembukaan akun baru untuk kartu kredit ataupun asuransi. Nah, yang paling nyebelin yaitu meski sudah ditolak sekalipun mereka ini tetap ngotot ingin berbicara panjang lebar.

Kalau kamu termasuk orang yang sabar, mendengarkan telemarketing tersebut berbicara dari A sampai Z merupakan pilihan yang mau nggak mau harus dipilih. Tapi untuk orang yang tidak sabaran, biasanya langsung menutup telpon bahkan sampai memaki saking merasa terganggu.

BACA JUGA :
15 Aksi wanita disabilitas menyelam pakai kursi roda, bikin salut


Tapi tahukah kamu kalau di balik sambungan telepon yang kamu abaikan itu ada orang-orang yang juga membutuhkan? Salah satu pemilik akun Twitter @nanang_grande ini kebetulan bertemu dengan seorang telemarketer. Namun tak disangka, ternyata telemarketer yang ia temui ini adalah seorang tuna netra.

BACA JUGA :
Cerita 2 anak tuna rungu yang harumkan nama Indonesia di Argentina

Ia kemudian merekam perbincangan dengan pria yang diketahui bernama Abdul Karim ini. Ia kemudian sedikit membahas pekerjaannya sebagai telemarketer ternyata cukup berat. Abdul bercerita kalau telepon tidak diangkat atau hanya sekadar ditolak saja itu masih mending. Tapi mereka seringkali disumpah serapahi sampai dituduh penipu oleh nasabah-nasabah tersebut.

Ternyata tidak cuma Abdul Karim saja. Ia mengatakan kalau cukup banyak orang tunanetra yang bekerja di bank tempatnya bekerja. Selain itu meski berkebutuhan khusus, tugas dan target mereka sama beratnya seperti karyawan-karyawan lain.

"Setelah ini, mungkin Saya tak lagi berani membentak atau bahkan sampai memaki. Karena bisa jadi suara di telfon itu adalah Mas-Mas yang baik hati ini," tulis akun @nanang_grande seperti brilio.net kutip pada Senin (28/1).


foto: Twitter/@nanang_grande

Melalui cuitan dan video yang dibagikan akun Twitter tersebut, kemudian banyak warganet yang tersadar kalau yang dilakukan selama ini adalah salah. Meski pekerjaannya cukup mengganggu, namun tetap saja mereka melakukan itu untuk mencari nafkah. Apalagi dengan keterbatasan yang mereka miliki, mencari pekerjaan tidak semudah orang normal.

"Terima kasih sdh membuka sisi lain ini ya mas. Menjd pengingat bagi saya dlm bersikap thd telepon telemarketing," ujar akun @Y3m4y0.

"Aku jadi kek playing victim yg plg terganggu padahal mereka juga cuma kerja yah :( maaf yah para telemarketer," ungkap akun @viaalvia.

"baru tau klo ternyata telemarketing ada yg disabilitas, jdi nyesel sering suka tutupi telpon ga bilang2 begitu tau yang nelpon telemarketing :(," tulis akun @prmtningrum.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags