Brilio.net - Tentunya masih segar dalam ingatan bagaimana para mahasiswa pada tahun 1998 berhasil menduduki gedung DPR/MPR dan memaksa Soeharto turun dari tampuk kekuasaan. Apa yang mereka lakukan tidak sia-sia belaka, beberapa hari setelah itu Soeharto benar-benar jatuh.
Tentunya ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka, bahkan hingga kini kisah gerakan mahasiswa tahun 1998 masih melegenda. Meski sudah 21 tahun berlalu, kisah itu terus diceritakan dalam acara-acara kaderisasi di berbagai kampus sebagai bentuk kebanggaan mahasiswa atas peran kelompok dalam mengubah negeri ini.
Jika dilihat kini banyak sekali mantan aktivis 98 menduduki posisi penting di pemerintahan, seperti bupati, wali kota, bahkan anggota DPR. Hal ini membuat Presiden Joko Widodo merasa sangat bangga. Namun menurut Jokowi ada yang kurang, pasalnya belum ada aktivis 98 yang menduduki pos menteri. Presiden pun tampak memberikan isyarat akan mengangkat seorang menteri dari mantan aktivis 98. Namun benarkah hal itu?
Berikut ini beberapa mantan aktivis 98 yang menjadi pejabat negara yang dilansir brilio.net dari merdeka.com, Selasa (18/6).
1. Desmond Junaidi Mahesa.
BACA JUGA :
Kuasa hukum KPU: link berita online tidak bisa jadi alat bukti di MK
foto: liputan6.com
Desmond Junaidi Mahesa merupakan mantan aktivis 98 yang kini menjadi politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada periode 2014-2019, Desmond menjabat sebagai wakil ketua komisi III DPR dari daerah pemilihan (dapil) Banten II (Kota Serang-Kabupaten Serang-Cilegon). Saat itu Desmond memperoleh 61.275 suara.
Dalam Pemilu 2019 ini Desmond kembali terpilih sebagai anggota DPR dari wilayah Banten II dengan perolehan suara 103.837 untuk periode 2019-2024.
2. Budiman Sudjatmiko.
BACA JUGA :
Main petak umpet, 2 bocah ini ditemukan meninggal di kulkas
foto: merdeka.com
Budiman Sudjatmiko merupakan anggota DPR dari partai PDIP melalui dapil Jawa Tengah VIII. Ia terhitung sudah dua kali menjabat, di mana periode pertama pada 2009-2014 dan periode kedua pada 2014-2019.
Namun sayang, dalam Pileg 2019 ini Budiman gagal melaju ke Senayan. Pada pemilu tahun ini ia nyaleg di dapil Jawa Timur VII dengan perolehan hanya 48.806 suara.
3. Fahri Hamzah.
foto: Instagram/@fahrihamzah
Fahri Hamzah merupakan mantan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Seperti yang diketahui kini Fahri menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dan anggota DPR komisi III lewat dapil NTB, kota kelahirannya. Pada Pileg 2014, Fahri Hamzah terpilih sebagai anggota DPR dari dapil NTB dengan perolehan suara sebanyak 253.870.
Namun dalam Pileg 2019 ini dirinya tak lagi mencalonkan diri, pasalnya ia ingin menyelesaikan masalahnya di internal PKS.
"Nggak. Saya tegaskan lagi, saya tidak nyaleg dari partai mana pun dan saya berterima kasih atas semua tawaran itu yang diberikan kepada saya oleh semua parpol," kata Fahri.
4. Adian Napitupulu.
foto: Instagram/@adianna70fanbase
Adian Napitupulu tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya ia sangat sering muncul di media selama kampanye Pemilu 2019. Mantan aktivis 98 ini juga menjabat sebagai anggota DPR sejak 2014-2019. Adian menjabat sebagai anggota DPR dari fraksi PDIP dan mewakili dapil Jawa barat V pada 2014-2019.
Pada Pileg 2019, Adian kemungkinan besar akan kembali melenggang ke Senayan. Adian yang nyaleg di dapil Jawa Barat V (Bogor) memperoleh 80.228 suara.