Brilio.net -
Usia memang bukanlah halangan bagi seseorang untuk tetap berjuang untuk mencari rezeki yang halal. Setidaknya hal inilah yang dilakukan oleh Slamet, pria berusia 78 tahun asal Batang, Jawa Tengah yang sehari-harinya berjualan roti bakar keliling.
Seperti dikutip dari laman Facebook Hallo Shopping, Senin (7/11), bahwa sehari-harinya ia berjualan roti bakar yang ia banderol seharga Rp 500-1000 di pasar tiban Waesalit Batang.
BACA JUGA :
Foto kakek gendong istrinya menyebrang jalan ini bikin netizen terharu
Daganganya sepiiiiiiiiiiiiiii
Saat ini sedang jualan di pasar tiban watesalit batang depan KEMENAG.
Jangan dikasih cuma" mbah nya gak minta,tapi belilah sekalipun tidak membutuhkan
Mbah nya jualan roti bakar harga 500-1000 rupiah dan yang dipake buat manggang roti kayak panci bekas yang udah di modif beliau sendiri
Jadi inget masa SMP dulu juga jualan roti dikasih selai&es marimas dipojokan rumah orang tua yang beli anak" kecil tetangga
Tambahan info dari orang yang biasa lihat embah nya ::
*beliau biasa mangkal di car free day alun" Batang,jateng(sebelah timur,rumdin Bupati jam 6 pagi)
*mangkal di pasar tiban watesalit,pasar tiban tegal sari,batang.
*tiap pagi biasa mangkal di SD Proyonanggan 5,Kertonegaran batang
*siang-sore mangkal di TPQ Batang
*BATANG,JAWA TENGAH.
Setelah ditanyai, Slamet ternyata tidak mempunyai KTP dan tidak diikutsertakan bersama keluarga anaknya yang sekarang menampung dirinya. Dengan usia yang tak lagi muda, Slamet mengendarai sepedanya yang seringkali rusak tersebut.
Ketika ditanyai mengapa ia masih semangat bekerja? Slamet menjawab bahwa ia tidak mau merepotkan siapapun dan ingin menunjukkan bahwa ia masih kuat. Selain itu dengan ia yang masih bekerja keras di usia tuanya, Slamet ingin menunjukkan kepada anak-anak muda yang masih malas-malasan akan merasa malu ketika melihat semangat Slamet.
"Yang penting mbah kerja,usaha cari rezeki pagi-malam,soal hasil biar Allah yang menentukan," kata dia dikutip dari Happy Shopping.
BACA JUGA :
Kisah pertemuan perawat dan pasien setelah 38 tahun ini bikin haru
Sepeda Mbah Slamet seringkali rusak, namun itu tak dijadikannya alasan untuk tidak berjualan. Dia memperbaikinya sendiri dengan bekal ketika dia masih menjadi pegawai di bengkel sepeda dulu.