Brilio.net - Senin (28/11) Google membuat doodle khusus untuk mengenang hari lahir Suyadi atau biasa kita kenal Pak Raden. Tak dipungkiri melalui karya-karyanya, Pak Raden terus menginspirasi anak-anak Indonesia.
Bukan hanya karakter boneka si Unyil, masih ada beberapa karya Pak Raden yang patut diketahui. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut karya Suyadi 'Pak Raden' yang belum begitu dikenal masyarakat.
BACA JUGA :
Dua kakak adik ini adopsi 6 anak terlantar, kisahnya bikin haru
1. Buku cerita dongeng Petruk Jadi Raja.
Pak Raden memang dikenal sebagai Bapak Pendongeng Indonesia. Bukan hanya mendongeng, Pak Raden semasa hidupnya pernah menelurkan buku cerita berjudul Petruk Jadi Raja pada tahu 2008.
BACA JUGA :
Alexander Thian, novelis ganteng yang gemar fotografi dan traveling
2. Sketsa buku Bahasa Indonesia.
Buku bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka ini menemani generasi 80 hingga 90-an belajar bahasa Indonesia. Sketsa atau ilustrasi pada buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 dan buku Belajar Membaca dan Menulis Kelas 2 ini merupakan karya dari Pak Raden.
3. Film animasi Timun Mas.
Siapa yang tak mengenal cerita seorang putri bernama Timun Mas yang berasal dari Timun. Kemudian sang putri diasuh oleh seorang orang tua. Cerita tersebut diangkat ke layar lebar pada tahun 1975 oleh Pak Raden di awal kariernya.
4. Pameran 60 Tahun Pak Raden Berkarya.
Pada tahun 2013, Pameran 60 Tahun Pak Raden Berkarya telah terlaksana di Bentara Budaya Jakarta. Beberapa karya sketsa dari Pak Raden terpajang di sana. Tema yang diusung pada pameran tersebut adalah Noir Et Blanc atau berarti hitam putih.
5. Lukisan Perang Kembang.
Pak Raden memang menyukai melukis dan menggambar. Telah banyak karya yang telah ia hasilkan, salah satu karya lukisan yang menarik perhatian adalah lukisan "Perang Kembang".
Lukisan tersebut pernah Pak Raden tawarkan pada Jokowi, kendati demikian lukisan tersebut akhirnya dibeli oleh Prabowo. Pak Raden berniat menjual lukisan tersebut untuk biaya pengobatannya.
6. Lukisan yang belum selesai.
Hingga tutup usia, Pak Raden terus berkarya. Pak Raden tinggal di kediaman kakaknya, hingga ajal menjemput kamar berukuran 3x3 meter ini penuh dengan hasil karyanya.
Salah satu karya yang belum ia selesaikan adalah sebuah lukisan bergambar dalang wayang kulit. Lukisan tersebut belum sempat diselesaikan Pak Raden selama masa hidupnya.
Terima kasih Pak Raden. Jasamu akan selalu kami kenang.