Brilio.net - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) baru saja menorehkan kisah heroik.
Kolaborasi garda terdepan Republik Indonesia ini berhasil menyelamatkan 347 orang terdiri dari warga pendatang dan asli Papua dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Desa Kimbely dan Desa Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada Jumat (17/11) kemarin.
BACA JUGA :
3 Kisah heroik kolaborasi TNI-Polri bebaskan sandera, kompak!
Atas keberhasilan tersebut, sebanyak 58 prajurit TNI naik pangkat. Namun di sisi lain ada 5 perwira yang menolak kenaikan pangkat secara halus. Hal ini disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Tembagapura, Minggu (19/11).
5 PERWIRA yg ikut dlm OPS pembebasan sandera OPM SECARA HALUS MENOLAK Kenaikan Pangkat Luar Biasa, bagi mereka "KEBERHASILAN adalah MILIK ANGGOTA, tetapi KEGAGALAN adalah TANGGUNG JAWAB para PERWIRA". Kami Salut, Hormat, Bangga @RadioElshinta @kumparan @PRFMnews pic.twitter.com/OJ9tEenyZ6
Kodam III/Siliwangi (@kodam3siliwangi) November 19, 2017
BACA JUGA :
Bravo, aparat TNI/Polri bebaskan 346 sandera dari kelompok bersenjata
Kelima perwira tersebut adalah Lettu Inf Shofa Amrin Fajrin selaku Komandan Bantuan Kompi Senapan B, Kapten Inf Sandra SP selaku Danki Intai Tempur, Lettu Inf Sukma Putra Aditya selaku Danunit 2 Bakduk 812 Sat-81 Kopassus, Lettu Inf Agung Damar P selaku Danunit 2/1/1/13 Kopassus, dan Lettu Inf Akhmad Zainuddin selaku Danyon Taipur 1/A.
Bagi mereka keberhasilan operasi pembebasan sandera tersebut merupakan keberhasilan anak buah. Sementara kegagalan adalah tanggung jawab perwira sebagai pemimpin anak buah.
Nah, berdasarkan penelusuran brilio.net, Minggu (19/11), menemukan akun Facebook Lettu Inf Shofa Amrin Fajrin.
Berikut beberapa potret salah satu ksatria Indonesia tersebut dari akun Facebook Shofa Amrin Fajrin.
1. Shofa Amrin bersama anak Papua. Foto ini dia unggah pada 5 Februari 2017 lalu.
2. Potret lain Shofa Amrin bersama masyarakat Papua.
3. Aktivitas Shofa Amrin saat bertugas di pulau yang terletak paling timur Indonesia. "Do dbest for our country," tulisnya sebagai caption foto ini.
4. Potret Shofa Amrin bersama keluarga saat kelulusannya setelah menjalani pendidikan militer pada 2012 lalu.
5. Shofa Amrin saat bersantai menikmati liburan.
Kamu pasti setuju bahwa Shofa Amrin menjadi sosok inspiratif. Dia menunjukkan bahwa menjadi prajurit berarti memberikan jiwa dan raganya untuk negeri. Itu artinya apa pun risikonya, dia mengusahakan yang terbaik untuk melindungi negeri ini.
Bukan hanya itu, dia juga menjadi teladan sebagai pemimpin yang peduli terhadap anak buah ketimbang diri sendiri. Hal ini juga ditunjukkan oleh perwira TNI lain yang menolak kenaikan pangkat seperti disebutkan sebelumnya.
Nah, kalau kamu Sobat Brilio, apa yang akan kamu berikan bahkan korbankan untuk Indonesia tercinta?