Brilio.net - Musa Izzanardi Wijanarko baru berusia 14 tahun 6 bulan saat diterima sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Remaja asal Bandung ini lolos SBMPTN yang diumumkan pada Selasa (13/6) lalu. Dia yang bercita-cita menjadi ilmuwan fisika nuklir ini diterima di Prodi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Bagaimana bisa seorang yang secara usia seharusnya masih duduk di bangku sederajat SMA tapi telah tercatat sebagai mahasiswa? Berikut ini adalah profil Izzan, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (16/6).
BACA JUGA :
Selain Menteri Susi, 6 pejabat RI ini juga tertidur di fasilitas umum
1. Izzan, begitu biasa dia disapa, adalah anak ke-2 pasangan Mursid Wijanarko dan Yanti Herawati.
foto: Facebook/@Yanti Wij
BACA JUGA :
Perhatikan tangannya, aksi bocah bantu ibunya di KRL ini bikin haru
2. Diakui sang ibu, anak kelahiran 24 Oktober 2002 ini sempat mendapat banyak diagnosis baik fisik maupun psikologis. Sempat dianggap GER, alergi berat, tiada katup lambung, autism spectrum disorder, asperger syndrom, high functioning austism, ADHD, hiperactivity, Gifted, dan Indigo.
foto: Facebook/@Muhammad A S Hikam
3. Izzan sempat ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 tapi tidak lolos. Kala itu dia memilih Matematika ITB, Matematika UI, dan Fisika UI.
foto: Facebook/@Yanti Wij
4. Izzan mengenyam pendidikan melalui homeschooling di bawah bimbingan ibunya sendiri karena tergolong anak berkebutuhan khusus. Namun pada perjalanannya, pemahaman Izzan terhadap pelajaran terbilang melesat.
foto: Facebook/@Yanti Wij
5. Menurut sang ibu, pada usia 7 tahun, tingkat kecerdasan putranya ini bisa disamakan dengan siswa usia SMA kelas akhir. Namun Izzan memiliki emosi layaknya anak usia 4 tahun.
foto: Facebook/@Yanti Wij
6. Pada tahun 2009 ketika berkonsultasi dengan beberapa psikolog perkembangan anak, Izzan dinyatakan berpotensi sebagai anak jenius.
foto: Facebook/@Yanti Wij
7. Izzan mendapatkan ijazah sekolah formal melalui ujian persamaan Paket A, B, dan C.
foto: Facebook/@Yanti Wij
8. Yanti membuat catatan tentang upaya memahami dan mengasuh selama 8 tahun awal kehidupan Izzan di dalam note FB, lalu diterbitkan menjadi buku berjudul 'Melihat Dunia'.
foto: Facebook/@Yanti Wij