Brilio.net - Perjalanan hidup Nanang Suherman (29) penuh liku. Banyak usaha dilakoninya untuk bertahan hidup dan terus menggenggam cita-citanya. Apalagi, ia bukan dari keluarga berada. Untuk bisa kuliah saja ia harus bekerja serabutan. Segala macam pekerjaan coba dikerjakan agar bisa mendapatkan uang.
Namun, berkat kerja kerasnya, pria asal Probolinggo ini sukses dengan bisnis kuliner yang bernama Griya Bebek dan Ayam Goreng Nelongso. Usahanya berada di Kota Malang yang memiliki 7 outlet dan lebih dari 300 karyawan.
BACA JUGA :
Cowok ini jalan kaki dari Inggris ke Irlandia demi dana amal, salut!
Nanang menceritakan, awalnya ia tak punya cita-cita bisnis. Keinginannya hanyalah bisa kuliah. Lalu ia berangkat untuk kuliah di salah satu kampus di Malang. Namun, di tengah jalan orangtuanya tak mampu membiayai studinya. Ia pun bekerja serabutan mulai menjadi asongan koran dan pengepul besi tua. Hingga ketika usahanya beranjak naik, ia menjadi pengekspor biji plastik.
Semua itu saya lakukan karena tekad awalnya, jadi keadaan orangtua saya tidak mampu namun saya tetap ngotot untuk kuliah. Padahal kedua orangtua saya tidak mau membiayai kuliah saya. Akhirnya daripada tidak jadi sarjana saya kerja serabutan demi bisa membiayai kuliah, jelas pria yang memiliki dua gelar sarjana dari universitas yang berbeda.
Sebelum sampai ke bisnis kuliner, bisnis biji plastik yang dilakoni gulung tikar. Ia bangkrut dan merugi banyak. Lalu sejak 3,5 tahun lalu ia memutuskan membuka bisnis kuliner. Bisnis ekspor biji plastik saya bangkrut dan hanya menyisakan uang Rp 500.000. Lalu bisa sampai ke bisnis kuliner ini ya karena sudah tidak ada pilihan bisnis lagi, ucapnya.
BACA JUGA :
8 Orang ini dijuluki sebagai 'yang termuda' di dunia, siapa saja ya?
Nama Nelongso atau Nelangsa dalam bahasa Indonesia dipilihnya karena mencerminkan kehidupannya yang nelongso atau menyedihkan selama membangun bisnis ini. Rumah makan ini simpel tidak ribet. Nelongso hadir ya hadir aja, karena saya tidak bisa masak makanya saya cuma jual lalapan ayam sama sambal. Yang kedua konsep rumah makan ini saya bikin murah karena saya menyasar mahasiswa-mahasiswa yang suka makan murah namun tidak murahan, terang pria kelahiran 5 Januari 1987.
Menurut Nanang, menjadi pengusaha memang harus mempunyai mental wirausaha, karena dengan memiliki mental wirausaha dalam mindset kita pasti menginginkan keuntungan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Tidak harus berjualan, cuma memiliki mental wirausaha saja sudah cukup karena dari situ bisa bermanfaat bagi orang lain juga. Kini ia bisa menikmati kerja kerasnya dengan memiliki 7 outlet dan lebih dari 300 karyawan.