Brilio.net - Kadek Darsika, seorang guru muda di Bali ini nggak pernah menyangka dirinya diminta mengajar seluruh guru SMA di Pulau Dewata. Permintaan itu langsung datang dari Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
Rupanya, Gubernur terkesan dengan cara mengajar yang dilakukan Pak Kadek, begitu Kadek Darsika biasa disapa. Maklum, sejak September tahun lalu, Pak Kadek menggunakan metode belajar yang nggak biasa. Dia memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menerapkan kelas digital.
BACA JUGA :
Park Hyun-seo, dosen yang nggak kalah cantik sama bintang Korea
Guru muda yang sudah mengajar di SMA Bali Mandara selama 6 tahun ini menemukan sebuah platform yang mampu membuatnya mengelola kelas secara digital untuk mempermudah proses belajar mengajar. Sejak saat itu, banyak rekan-rekan sesama guru yang tertarik dan minta diajarkan menggunakan platform tersebut.
Akhirnya kabar penggunaan inovasi dalam mengajar tersebut terdengar Gubernur Bali. Nah saat berkunjung ke sekolahtempatnyamengajar beberapa waktu, orang nomor satu di Bali ini antusias mendengarkan pemaparan Pak Kadek yang menginisiasi penggunaan metode e-learning di kelas.
BACA JUGA :
10 Gaya Vin Wick, guru TK yang bikin ibu-ibu rajin jemput anaknya
Setelah mendengar pemaparan Pak Kadek yang menggunakan Quipper School dalam membantu proses belajar mengajar dengan siswa di kelas, Gubernur Bali mengutusnya untuk memberikan pelatihan kepada seluruh guru SMA di Bali yang dimulai pada 23 Oktober 2017. Nggak nyangka lho bisa jadi 'mahaguru'.
Melihat antusiasme guru-guru dari sekolah yang hadir pada pelatihan pertama, Gubernur Bali kembali mengutus Pak Kadek memberikan pelatihan kepada 90 guru SMA di Bali pada Rabu (8/11) hingga Kamis (9/11).
Pria lulusan Universitas Pendidikan Ganesha yang telah menjadi guru fisika di SMA Bali Mandara tersebut tidak menyangka rasa ingin tahu dan kesungguhannya mengajar dapat mengantarkannya menjadi inisiator penggunaan teknologi untuk pendidikan di seluruh Bali.
Ketika kita di kelas, fokus mengerjakan konsep.Bagaimana siswa memahami, menemukan sendiri konsep. Di luar kelas, kita mantapkan dengan memanfaatkan soal dan materi dari layanan tersebut.Pemberian soal dan penyerahan jawaban tidak menyita waktu lagi. Ini juga paperless, ramah lingkungan, kata Pak Kadek.
Respons siswa pun sangat baik karena proses menjadi lebih efisien. Para siswa dapat menggunakan waktunya untuk hal lain yang memperkaya pengalaman mereka di luar kelas.