1. Home
  2. »
  3. Sosok
2 Februari 2016 08:05

Patut ditiru! Anak pejabat ini gemar bersih-bersih pemakaman umum

Hasilnya, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gudang Karang yang dulu kotor, gelap dan terkesan angker, kini bersih dan indah seperti taman. Irwan Khoiruddin

Brilio.net - Kebanyakan anak muda lebih nyaman hidup dengan gaya yang kekinian. Apalagi jika orangtuanya merupakan pejabat dengan gaji yang luar biasa. Namun apa yang dilakukan remaja bernama Galuh ini nampaknya sedikit berbeda. Meski ayahnya seorang pejabat, ia tak risi melakukan kerja bakti membersihkan kuburan.

Galuh sendiri merupakan seorang mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur. Sedangkan ayahnya merupakan Ajun Komisaris Polisi di jajaran Mapolres Jember. Meski berstatus mahasiswa dan anak perwira, ternyata Galuh tak pernah merasa malu atau risih untuk membersihkan makam umum di dekat rumah neneknya, di dusun Gudang Karang, Rambipuji, Jember.

Galuh saat membersihkan kuburan dari kayu-kayu tumbuhan

BACA JUGA :
Penuhi mimpi ke Korea, Fe tulis buku 'Keliling Korea Modal 500 ribuan'


Mamang Pratidina melalui akun Facebook-nya menceritakan, Galuh dan rekannya, hampir setiap sore meluangkan waktu untuk membersihkan makam. Hasilnya, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gudang Karang yang dulu kotor, gelap dan terkesan angker, kini bersih dan indah seperti taman.

"Makam terang benderang di malam hari setelah secara swadaya mereka merangkul warga untuk membangun instalasi listrik di makam. Mungkin apa yg dilakukan Galuh dan kawan-kawan ini boleh dibilang aneh dan langka, karen anak muda zaman sekarang sudah jarang yang mau eksis dan peduli lingkungan, apalagi makam umum," ujar Pratidina seperti dikutip brilio.net dari akun Facebooknya, Senin (1/2).

Pratidina menambahkan Galuh sudah beberapa bulan terakhir aktif kerja bakti di makam. Ia tak meminta imbalan. Tidak hanya itu, Galuh dan rekan-rekannya rela meluangkan waktu untuk mempersiapkan pemakaman di waktu siang atau malam hari.

"Merekalah yang menggali liang lahat menyiapkan kafan dan lain-lain. Kenapa mereka mau? Karena menatap orang mati di makam, membuat mereka ingat akan mati. Hingga mereka enggan melakukan hal-hal negatif," pungkas Pratidina dalam ceritanya.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags