1. Home
  2. »
  3. Sosok
23 Juni 2017 15:39

Pemilik kafe ini pekerjakan orang-orang difabel, inspiratif nih

Mulai dari para pelayan sampai para juru masak. Syifa Fauziah

Brilio.net - Bagi penyandang disabilitas, tentu sebenarnya mereka tak ingin lahir ke dunia ini dengan keadaan yang seperti itu. Oleh sebab itu, mereka juga ingin diperlakukan sama seperti orang normal lainnya yang dapat melakukan aktivitas apapun.

Melihat hal itu, sebuah kafe di Nikaragua punya pelayanan yang berbeda ketika menyambut pengunjungya. Saat masuk kafe, pengunjung akan disambut oleh seorang pelayan yang tersenyum, mengulurkan sebuah menu, dan menunjuk ke sebuah meja.

BACA JUGA :
Pertama dibangun, taman bermain air ini ramah bagi anak difabel


Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, para pelayan langsung memberikan isyarat jumlah pengunjung yang datang.

Dilansir brilio.net dari Huffington Post, Jumat (23/6) kafe bernama Caf de las Sonrisas ("Smiles Cafe") di Granad, ini sengaja mempekerjakan orang-orang yang tuli. Mulai dari para pelayan sampai para juru masak.

"Tujuan saya adalah agar kafe ini menjadi cermin bagi bisnis lain agar mereka mempekerjakan orang-orang penyandang disabilitas," kata pendiri Antonio Prieto Buuel, yang berasal dari Spanyol.

BACA JUGA :
9 Potret suasana lebaran tempo dulu dari berbagai daerah di Indonesia

"Ini juga untuk orang-orang (difabel) yang kerja di sini agar menghilangkan rasa takut mereka sendiri untuk bergabung ke dalam angkatan kerja," sambungnya.

Di kafe ini, pelanggan memesan dengan menunjuk ke item pada menu, yang memiliki simbol khusus untuk mengindikasikan substitusi. Misalnya, jika kamu memesan parfait buah, dan kamu tidak ingin yogurt di dalamnya, kamu bisa menunjuk pada ilustrasi parfait, dan kemudian pada gambar yogurt dengan huruf merah besar "X" di atasnya.

Menjelang akhir makan semua orang di meja telah belajar untuk mengatakan "terima kasih" dalam bahasa isyarat, yakni membawa satu tangan dari dagu ke telapak tangan kamu yang lain, ditangkupkan di depan pengunjung.

Di Nikaragua, sekitar satu dari 10 orang mengalami kecacatan, menurut angka tahun 2003. Namun sekitar 99 persen orang penyandang cacat menganggur.

Sementara hukum Nikaragua mengharuskan perusahaan mempekerjakan dua orang penyandang cacat untuk setiap 50 karyawan, meski banyak perusahaan tidak melakukannya.

"Caf de las Sonrisas lahir karena 99 persen orang penyandang cacat (di Nikaragua) menganggur, Jadi saya memutuskan untuk membuka sebuah kafe di mana semua karyawannya tuli untuk menunjukkan bahwa itu berhasil," Prieto Buuel.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags