Brilio.net - Dari sejak usia dini, pendidikan di Indonesia memberikan edukasi berupa pentingnya jasa-jasa pahlawan terdahulu. Perjuangan mereka di medan perang untuk memerdekakan Indonesia menjadi satu hal yang besar hingga kini. Banyak pahlawan yang kita ketahui seperti Cut Nyak Dien, Kapten Pattimura, Hayam Wuruk, dan beberapa lainnya. Mereka diingat oleh semua masyarakat Indonesia, dan pemerintah mengabadikan mereka dalam sebuah uang kerts dan logam.
Di luar daftar nama pahlawan nasional, masih banyak tokoh-tokoh yang juga berjasa besar bagi bangsa dan negara. Karenanya, tiap tahun dilakukan penyeleksian nama-nama untuk dimasukkan dalam daftar baru pahlawan nasional. Nama-nama yang dinilai layak, kemudian dianugerahi gelar pahlawan oleh Presiden RI yang dilakukan menjelang Hari Pahlawan 10 November.
Tahun ini, ada empat tokoh yang mendapat anugerah tersebut. Penganugerahan gelar dilakukan Presiden Jokowi dalam Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/10) siang. Penganugerahan ini merupakan rangkaian acara memperingati Hari Pahlawan Tahun 2017 tanggal 10 November.
BACA JUGA :
4 Pahlawan nasional ini mulai dilupakan orang, sedih deh
Presiden Jokowi menyalami ahli waris dari tokoh penerima gelar pahlawan nasional/foto-foto: Twitter/@setkab.go.id
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, tanggal 6 November 2017, ada empat tokoh yang memperoleh anugerah Gelar Pahlawan Nasional. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya, dikutip dari setkab.go.id, Kamis (9/11).
1. Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
BACA JUGA :
5 Fakta penetapan kelahiran WR Soepratman sebagai Hari Musik Nasional
foto: Wikipedia
Berasal dan lahir di Nusa Tenggara Barat pada 5 agustus 1898, dia adalah pendiri Nahdlatul Wathan, organisasi massa Islam terbesar di provinsi tersebut saat itu. Jasa-jasa sosok yang wafat pada tahun 1997 itu adalah memberikan edukasi muslim terbesar di Lombok. Zainuddin Abdul Madjid menuntut ilmu di Tanah Suci hingga bisa melahirkan karya-karya besar untuk dibagikan ke masyarakat.
2. Laksamana Malahayati.
foto: Wikipedia
Malahayati adalah pejuang perempuan dari Kasultanan Aceh. Pada masa pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam, ia memimpin dan memegang jabatan sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (perkumpulan janda) melawan kolonial Belanda pada tanggal 11 September 1599. Dia berhasil membunuh Cornelis de Houtman. Nama Malahayati sebelumnya telah diabadikan sebagai nama pelabuhan di Teluk Krueng Raya, Aceh, dan nama universitas di Bandar Lampung.
3. Sultan Mahmud Riayat Syah.
foto: batampos.co.id
Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan pejuang dar Kepulauan Riau yang hidup antara tahun 17611812. Di masa kehidupannya, Sultan Mahmud berjuang melawan VOC di Tanah Lingga. Pada masa perjuangannya, dia dikenal sebagai pejuang yang sangat berani dan pintar bergerilya di laut. Tak heran, jika beberapa sejarahwan menyebut Sultan Mahmud adalah 'hantu laut' karna kemahirannya mengatur strategi tersebut.
4. Prof. Drs. H. Lafran Pane.
foto: istimewa
Sosok pahlawan ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Pane yang dikenal sebagai pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) ini merupakan tokoh penentang digantinya ideologi Pancasila menjadi komunisme. Sosok kelahiran Sumatera Utara, 5 februari 1922 dan wafat pada tahun 1991 ini juga dikenal sebagai guru besar beberapa universitas di Yogyakarta.