Brilio.net - Setiap manusia memang memiliki jalan takdir yang berbeda. Kita tidak bisa memilih terlahir di keluarga mana, anak siapa, atau bagaimana kondisi keluarga kita. Ada yang terlahir di keluarga dengan harta melimpah atau keluarga presiden. Namun ada pula yang terlahir dengan kondisi keluarga dengan kondisi ekonomi serba pas-pasan.
Kamu mungkin menganggap menjadi anak presiden itu hidupnya enak dengan pelayanan kelas satu. Tapi perlu diingat, mereka juga memikul tanggung jawab moral dan kerap mendapatkan kritikan pedas dari masyarakat. Anak-anak tokoh paling kontroversial sedunia ini contohnya.
Meski mereka tidak ikut campur, mereka tetap saja terkena imbas citra buruk yang dituduhkan kepada orangtuanya. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Senin (27/6), berikut potret kehangatan tokoh kontroversial dunia bersama anaknya.
BACA JUGA: Kesempatan besar raih hadiah jutaan rupiah dari kuis Jomblo Hunt
1. Kim Jong-il bersama anak pertamanya, Kim Jong-nam.
BACA JUGA :
Ini dia penampilan 17 pemimpin dunia, jika bergaya rambut bun
Kim Jong-nam sebenarnya digadang-gadang menjadi suksesor ayahnya, Kim Jong-il. Namun reputasinya tercoreng akibat berusaha memasuki Jepang menggunakan paspor palsu pada Mei 2001. Kabarnya ia hendak mengunjung Tokyo Disneyland. Kini, ia berprofesi sebagai advokat dan posisi ayahnya diambil alih adik bungsunya, Kim Jong-un.
2. Kim Jong-il foto bersama anak bungsu sekaligus suksesornya, Kim Jong-un.
BACA JUGA :
9 Wanita ini jatuh ke pelukan Bung Karno, siapa yang paling cantik?
Setelah ayahnya meninggal, Kim Jong-un langsung diangkat sebagai pemimpin Korea Utara. Meski minim akan pengalaman, niatnya untuk menjadi penerus ayahnya tak terbendung. Gaya kepemimpinannya pun tampaknya tak jauh beda dengan ayahnya.
3. Edda Mussolini bersama ayahnya yang juga tokoh Fasis dunia, Benito Mussolini.
Putri sulung Benito Mussolini, Edda Mussolini secara tidak langsung punya andil dalam menumbangkan ayahnya. Suaminya, Galeazzo Ciano yang merupakan Menteri Luar Negeri menyuarakan perlawanan terhadap Mussolini dalam sebuah rapat kabinet yang berujung mundurnya Mussolini sebagai Perdana Menteri Italia.
4. Uday Hussein bersama ayahnya, Saddam Hussein.
Anak mantan Presiden Irak Saddam Hussein, Uday Hussein memanfaatkan kekayaan keluarga untuk berfoya-foya. Pasca rezim ayahnya tumbang, ia terbunuh bersama kakaknya Qusay setelah baku tembak melawan tentara AS di Mosul karena aksi penyelundupan.
5. Mutassim Gaddafi, putra Muammar Gaddafi.
Mutassim Gaddafi terkenal memiliki gaya hidup yang glamor dan pernah mengundang Beyonce, Mariah Carey, dan Usher dalam pesta yang ia gelar. Mutassim konon tewas di tangan reformis anti-Gaddafi selama perang Libya tahun 2011.
6. Jean-Marie Loret, anak Adolf Hitler.
Jean-Marie Loret diyakini anak kandung diktator Jerman, Adolf Hitler. Ia merupakan anak dari penari Charlotte Lobjoie yang disebut-sebut punya hubungan spesial dengan Hitler. Namun keluarga Hitler menolak mengakui Jean-Marie sebagai keturunan biologis dari Adolf.
7. Omar bin Laden adalah anak keempat Osama bin Laden.
Omar bin Laden merupakan penulis buku yang berjudul 'Growing Up bin Laden'. Ia juga bercita-cita jadi duta besar dan berharap tidak ada lagi konflik terjadi di negaranya.
8. Yakov Dzhugashvili bersama ayahnya Joseph Stalin.
Yakov Dzhugashvili merupakan putra sulung pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin. Yakov ditangkap oleh Jerman namun ayahnya menolak kesepakatan yang diminta. Ia akhirnya diasingkan ke sebuah kamp dan meninggal di sana.
9. Sar Patchata, putri diktator Kamboja, Pol Pot.
Selama menjabat sebagai presiden, Pol Pot menerapkan kebijakan pemindahan penduduk yang menyebabkan kematian 3 juta warganya. Putri semata wayangnya, Sar Patchata memutuskan tidak meneruskan jejak ayahnya dan justru memilih jadi wanita peduli akan pendidikan.
10. Mao Zedong dengan putrinya, Li Na.
Mao Zedong terkenal sebagai tokoh revolusi Komunis di China. Selama memimpin, ia berhasil mengangkat perekonomian China. Namun imbasnya, jutaan orang meninggal akibat kebijakan ekonomi yang ia terapkan. Meski ayahnya putra reputasi yang tinggi, putri bungsu Mao, justru memilih sebagai jurnalis di People's Liberation Army Daily dan donatur organisasi komunis.