Brilio.net - Banyak orang beranggapan bahwa limbah industri dan limbah rumah tangga merupakan barang yang tak lagi berguna. Namun tidak dengan Rendy Prayogi (23) warga jalan Ayahanda, Kota Medan ini. Ia mengubah limbah teh menjadi sebuah karya seni yang bernilai jual tinggi. Rendy menciptakan sebuah karya celengan dari limbah gulungan kain dipadu dengan ampas teh.
Uniknya lagi, celengan itu dilukisi wajah tokoh-tokoh terkenal seperti Sukarno, Mohammad Hatta, BJ Habibie, dan tokoh-tokoh lain. Rendy mulai menggeluti membuat celengan dari ampas teh sejak tahun 2012.
BACA JUGA :
Azhar Ibrahim, tunanetra yang sudah 5 tahun berprofesi menjadi montir
Keren kan hasilnya?
BACA JUGA :
Aksi polisi lindungi maling ayam dari amukan warga ini bikin kagum
Setahun memproduksi celengan unik ini, Rendy sempat gagal dan sempat ingin berhenti. Berkat dukungan keluarga dan temannya, lalu pada tahun 2013 Rendy mulai mahir dalam menghasilkan produk celengan dari ampas bubuk teh.
"Iya aku dulu sempat mau berhenti karena gagal terus. Tapi karena Ibu dan teman-teman terus kasih support akhirnya aku lanjutin lagi," ucap pria lulusan sarjana sistem informasi ini.
Dalam pembuatan celengan Rendy bekerja seorang diri. Ia menggunakan bahan seperti bekas gulungan kain, limbah teh dan lem kayu. Khusus untuk bubuk teh, ia mengumpulkannya dari warung-warung kopi di sekitar rumah. Celengan dari ampas bubuk teh ini tak sedikit pun menggunakan pewarna. Rendy memanfaatkan bubuk teh untuk menghasilkan kontras warna yang diinginkan.
Celengan dari limbah teh ini lalu dikombinasi dengan berbagai motif menarik seperti, tokoh nasional, tokoh kartun, hingga corak budaya lokal khas Sumatera Utara.
"Saat ini saya lebih fokus buat motif tentang budaya lokal khas Sumatera Utara. Saya mau jadikan celengan dari ampas bubuk teh ini sebagai hasil karya yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal seperti corak Melayu, dan Gorga khas Batak," ungkapnya.
Rendy sedangmembuat celengan.
Produk celengan dari limbah teh ini sudah dipasarkan di beberapa kota Indonesia seperti Banjarmasin, Lombok, Ternate, Ambon hingga negara eropa seperti Inggris, Prancis dan Jerman.
Kini ia terus mengembangkan kreasi. Celengan bukan hanya dari bubuk teh, tetapi juga dikombinasi dengan serbuk kayu, serta ampas jamu yang sudah dikeringkan sehingga menambah keunikan dari kerajinan tangan ini.
Celengan dari limbah teh ini dibanderol dengan harga Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan tingkat kesulitannya. Selain celengan dari limbah teh, Rendy juga kerap menghasilkan karya lukisan yang berbahan dasar bubuk teh. Semua keterampilan yang Rendy miliki dipelajarinya secara otodidak.