1. Home
  2. »
  3. Sosok
4 Februari 2018 10:05

Sekali lakukan kesalahan, 6 pejabat ini putuskan mengundurkan diri

Prinsip hidupnya sangat mengagumkan. Septika Shidqiyyah

Brilio.net - Dalam pemerintahan, korporasi, dan institusi lainnya, tanggung jawab merupakan sesuatu yang mutlak. Karena itu, ketika merasa tak bisa memenuhi kewajiban, beberapa pejabat memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Sejarah mencatat ada sejumlah pejabat yang menunjukkan tanggung jawabnya luar biasa ketika melakukan kesalahan. Mereka menilai kesalahan itu sebagai tanda dirinya tidak pantas lagi menjadi puncuk pimpinan. Meski banyak orang menilai kesalahan itu baru sekali dan bukan skandal korupsi atau kasus hukum tertentu.

BACA JUGA :
10 Pesona Elisa Jonathan, calon menantu Ahok yang manisnya kebangetan


Siapa saja dan seperti apa kisahnya? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, pejabat negara yang rela mengundurkan diri karena kesalahan kecil, Sabtu (3/2).

1. Menteri Ekonomi Taiwan, Lee Chih-kung

BACA JUGA :
7 Potret Prananda Prabowo, putra Megawati yang juga seorang politisi

foto: topics.amcham.com.tw

Pada Selasa (15/8/2017), Taiwan mengalami pemadaman listrik massal. Pemadaman ini lantas mempengaruhi sekitar 6,68 juta rumah tangga hingga kawasan perkantoran. Usut punya usut, pemadaman yang berujung kerugian sekitar Rp 37,5 miliar itu disebabkan tak berfungsinya enam generator pusat pembangkit listrik tenaga gas alam di Taoyuan. Atas insiden tersebut, Menteri Ekonomi Taiwan Lee Chih-kung merasa bertanggung jawab dan mengundurkan diri dari jabatannya. Ia mengajukan pengunduran diri pada Rabu (16/8/2017). Aksi menteri ekonomi Taiwan itu diikuti pemimpin perusahaan pemasok gas Taiwan CPC Corp, Chen Chin-te, yang juga mundur dari posisinya.

2. Menteri Ekonomi Korea Selatan, Choi Joong-kyung

foto: oneminuteonline.wordpress.com

Menteri Ekonomi Korea Selatan, Choi Joong-kyung mengundurkan diri karena merasa bertanggung jawab atas terjadinya pemadaman listrik yang menimbulkan kemarahan masyarakat pada 27 September 2011 silam. Choi Joong-Kyung, menyampaikan pengunduran dirinya setelah adanya pemadaman listrik selama 30 menit dan menyebabkan 2,1 juta rumah tangga berada dalam kegelapan hingga 1 jam. Sementara 2.900 orang terjebak di lift akibat matinya listrik, lampu lalu lintas mati, dan industri harus dihentikan sementara. Hasil penyelidikan menyebutkan bahwa pemadaman itu terjadi karena 'kesalahan perhitungan' yang dilakukan pemerintah.

3. Direktur Jenderal Pajak, Sigit Priadi Pramudito

foto: merdeka.com

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Sigit Priadi Pramudito, mengundurkan diri pada 1 Desember 2015. Pengunduran itu dilakukan lantaran ia merasa gagal memimpin Ditjen Pajak. Kegagalan itu dinilai Sigit dari tidak tercapainya target pajak pada tahun 2015. Hingga 22 November 2015, realisasi pajak sekitar Rp 828,93 triliun, atau baru 64 persen dari total target yang terpancang pada APBN-P 2015 sebesar Rp 1.294 triliun.

4. Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama

foto: britannica.com

Pada 2 Juni 2010, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama mengundurkan diri karena gagal memenuhi janjinya saat kampanye pemilu untuk memindahkan sebuah pangkalan militer Amerika Serikat keluar dari wilayah Okinawa. Padahal saat itu ia baru menjabat selama delapan bulan.

5. Menteri Negara untuk Departemen Pembangunan Internasional Inggris, Michael Bates

foto: gulfnews.com

Menteri Negara untuk Departemen Pembangunan Internasional Inggris, Michael Bates, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah datang terlambat dalam sebuah sesi debat parlemen, Rabu (31/1). Ia mengaku malu berat. Padahal pria bergelar The Lord Bates ini hanya terlambat satu menit. Akan tetapi, pengunduran diri Bates ditolak oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May dan diminta meneruskan tugasnya di pemerintahan.

6. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono

foto: Merdeka.com

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa gagal mengatasi kemacetan. Dirinya merasa bersalah tak bisa mengurai kemacetan kemacetan panjang yang terjadi saat libur Natal pada Desember 2015.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags