Brilio.net - Namanya mungkin tidak terlalu familiar di telinga masyarakat Indonesia. Namun sosoknya adalah saksi bisu pembangunan Masjid Istiqlal, Jakarta yang dirancang oleh arsitek bernama Frederich Silaban. Kok bisa?
Ya, Suparno yang hingga kini masih mengabdi sebagai pegawai di Masjid Istiqlal tersebut adalah asisten dari Frederich Silaban. Ia bertugas membuatkan minuman untuk insinyur hebat yang dikenal visioner tersebut.
BACA JUGA :
Cowok ini keliling kota untuk cukur gratis para gelandangan, salut!
Seperti dikutip brilio.net dari akun Facebook Muhammad Monib , Pak Parno, begitu ia disapa, bisa dengan jelas menceritakan saat Istiqlal dibangun atas prakarsa Presiden Sukarno. Salah satu proklamator kemerdekaan tersebut kerap kali datang mengontrol proyek prestisius tersebut. Meski pemimpin, menurut Suparno, Bung Karno tak mau disebut presiden saat bertemu dengan pekerja proyek.
"Ia datang pakai becak. Tanpa pengawalan. Para pekerja Masjid Istiqlal didatanginya. Salah satunya Pak Parno. Ditepuknya pundaknya. "Kamu tau siapa?", katanya. "Yang mulia presiden", jawab Pak Parno. "Bukan. Aku ini bapakmu. Bukan presiden. Bapakmu," begitu cerita Suparno kepada Muhammad Monib.
Selain itu, ia bercerita banyak tentang bagaimana Bung Karno saat itu ingin menekan budget anggaran pembangunan Masjid Istiqlal. Oleh sang Arsitek Frederich Silaban dijawab "Pak presiden, jangan terlalu pelitlah sama Tuhan" yang seketika membuat Bung Karno terdiam.
BACA JUGA :
Berharga Rp 196 ribu, tas istri PM Singapura ini menjadi sorotan
Buat kamu yang ingin mendengar cerita lebih lengkap, saat mengunjungi Masjid Istiqlal, sempatkanlah untuk mencari Suparno. Pria bersahaja yang menghabiskan hampir sepanjang usianya mengurus Masjid Istiqlal.