Laga Final Piala Dunia 2018 terhenti sejenak oleh aksi penyusupan. Empat orang berseragam kepolisian Rusia masuk ke lapangan saat menit 52. Terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Salah satunya bahkan sempat melakukan tos dengan Kylian Mbappe.
Mereka adalah grup band punk Pussy Riot. Sebuah grup band yang didirikan pada 2011 berbasis di Moskow. Pussy Riot didominasi wanita dan dikenal vokal menentang pemerintah Vladimir Putin. Mereka memang telah terang-terangan menyatakan diri sebagai oposisi. Beberapa anggotanya pernah ditahan atas tuduhan membuat kekacauan yang memicu kebencian terhadap agama.
BACA JUGA :
Kontroversi kado penalti Perancis, begini aturan FIFA soal handball
Pussy Riot menentang sikap represif serta pembatasan berekspresi dari pemerintah. Lewat lagu-lagunya, band ini mengusung isu hak-hak perempuan dan kaum LGBT.