Dusun Kalinampu, Desa Sukoharjo, Bantul, Yogyakarta ini menjadi ramai wisatawan. Para pemuda desa kreatif menyulapnya menjadi wisata tepi kali ala Jepang. Padahal awalnya hanya hamparan eceng gondok.Bernama Kalinampu Natural Park. Ketua Pemuda Kalinampu, Doni bilang sebelumnya lokasi ini hanya tumpukan eceng gondok liar.
"Memang tumbuh liar. Jadi sebenarnya untuk eceng gondok kan untuk tahun-tahun sebelumnya mereka hanya ngalir dari atas sampai kesini ngalir. Kebetulan istilah Jawanya temangsang. Mereka mepet ke pinggiran sungai, kita cuma bermain (gunakan) pathok sama tali rafia biar nggak hanyut kena air sungai. Udah kita kumpulin semua, jadi".
BACA JUGA :
Kalinampu Natural Park, spot Instagramable tepi kali bak Jepang
Kalinampu Natural Park dibuka mulai 7 Oktober 2019 lalu. Meski baru dibuka, Kalinampu sudah dipenuhi wisatawan.Bukan hanya warga desa sekitar namun juga masyarakat Jogja dan sekitarnya.
"Awalnya ada temen kami, namanya Mas Kasan melihat ini bunganya banyak banget. Beliau memberikan asumsi gimana bagusnya kalau kita buat spot untuk teman-teman (desa)? Ya mungkin awalnya targetnya hanya untuk satu kecamatan to, ternyata lebih lama banyak yang suka, kita tingkatkan propertinya jadi ya untuk semua warga".
Menyuguhkan hamparan indah bunga eceng gondok yang berwarna ungu. Pengelola menambahkan pernak-pernik tambahan ala Jepang. Sehingga menarik pengunjung untuk datang dan berfoto.
BACA JUGA :
Modal kain dan tali, kamu bisa langsing dengan diet ala Jepang ini
"Kan ada temen kami yang pernah ke Malang, di sana pernah datang ke daerah dengan nuansa Jepang. Beliau pun terinspirasi dari situ. Jadi kita menerapkan, ya seperti itu. Pembuatan properti ala Jepang".
Wisatawan cukup membayar Rp5000 untuk masuk dalam lokasi wisata. Dengan harga Rp25.000, pengunjung dapat menyewa kimono ala Jepang. Selain itu pengunjung bisa naik kapal dengan tarif Rp10.000.
"Lebih enak kalau kita kesini tu sore. Jadi dari jam 3, jam 4, jam 5. Itu baru bagus-bagusnya. Jadi bunga juga mekar banyak, kita juga dapet background sunset".
Kini aksi kelompok pemuda ini didukung oleh pemerintah desa setempat. Dalam sehari Kalinampu Natural Park bisa dikunjungi 200-300 orang. Saat akhir pekan pengunjung mencapai 600 orang.